Kembali berjumpa bersama kami, Website Edukasi. Dalam pertemuan kali ini kita akan bersama-sama mengenal apa itu Kurikulum. Kata Kurikulum sering kali kita dengar bahkan kita ucapkan dalam percakapan sehari-hari, tapi apakah kita sudah mengetahui betul apa itu Kurikulum dan sejarahnya dalam dunia pendidikan di Indonesia? Yuk kita mengenal secara mendalam apa sih Kurikulum dan sejarahnya.
Sejarah Kurikulum di Indonesia |
Menurut Wikipedia, Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum di Indonesia
- Manusia beriman
- Manusia bertakwa
- Manusia berakhlak mulia
- Manusia sehat
- Manusia berilmu
- Manusia kreatif
- Manusia mandiri
- Manusia yang menjadi warga negara demokratis dan bertanggungjawab
Sejarah Kurikulum di Indonesia
Kurikulum Rencana Pelajaran 1947
- Daftar mata pelajaran
- Jam pengajaran
- Garis besar pengajaran
Ciri Kurikulum 1947
- Menaruh perhatian yang besar pada pendidikan kesenian dan jasmani
- Setiap mata pelajaran yang diajarkan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Mata Pelajaran Kurikulum 1947
- Bahasa Indonesia
- Bahasa daerah
- Berhitung
- Ilmu alam
- Ilmu hayat
- Ilmu bumi
- Sejarah
- Menggambar
- Menulis
- Seni suara
- Pekerjaan tangan
- Pekerjaan keputrian
- Gerak badan
- Kebersihan dan kesehatan
- Didikan budi pekerti
- Agama
Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952
Ciri Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952
- Silabus mata pelajaran sudah jelas.
- Guru mengajar hanya satu mata pelajaran.
- Memberikan alternatif bagi siswa yang tidak melanjutkan ke SMP bisa ikut Kelas Masyarakat, yakni kelas dengan keterampilan kerja.
- Sudah ada Ujian Negara yang digunakan untuk penentu kelulusan siswa SMP.
Mata Pelajaran Kurikulum 1952
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Daerah
- Bahasa Inggris
- Ilmu alam
- Ilmu hayat
- Sejarah
- Ilmu bumi
- Berhitung
- Ilmu ukur
- Pengetahuan dagang
- Hitung dagang
- Seni suara
- Pekerjaan tangan
- Menggambar
- Pendidikan Jasmani
Budi Pekerti
Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
Ciri Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
- Mata pelajaran didasarkan pada disiplin ilmu, sehingga menekankan pada pengetahuan anak.
- Memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan minat anak didik, sehingga pendidikan perlu mengetahui minat mereka sebelum menysun rencana pendidikannya.
- Bahan pelajaran yang diajarkan menyesuaikan dengan berbagai nilai yang ada di masyarakat dengan pengaitan pada filsafat serta dasar negara.
Mata Pelajaran Kurikulum 1964
- Perkembangan moral
- Perkembangan kecerdasan
- Perkembangan emosinal dan artistic
- Perkembangan keprigelan tangan
- Perkembangan jasmani
Kurikulum 1968
Ciri Kurikulum 1968
- Berusaha memperkaya pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, serta pengembangan fisik yang kuat serta sehat.
- Materi mata pelajaran cenderung lebih teoritis dan tidak begitu dikaitkan dengan keadaan nyata dalam kehidupan.
- Memiliki sifat correlated subject curriculum, dimana materi ajar pada tingkat dasar berkorelasi dengan tingkat lanjutnya.
- Pendekatan pelajaran terpisah berdasarkan disiplin ilmu untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi dari sekolah dasar.
- Pada level SMA kelas 2 ada penjurusan, yakni jurusan Sastra Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam.
- Memiliki sifat politis (mencabut pengaruh kurikulum yang dicitrakan sebagai produk orde lama).
Mata Pelajaran Kurikulum 1968
- Pendidikan agama
- Bahasa Indonesia
- Pendidikan kewarganegaraan
- Pendidikan olahraga
Pengembangan Pengetahuan Dasar
- Berhitung
- Pendidikan kesenian
- Pendidikan kesejahteraan keluarga
- IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
- Pendidikan kejuruan
Kurikulum 1975
Ciri Kurikulum 1975
- Orientasi pembelajarannya kepada tujuan. Oleh karena itu, kurikulum ini memuat beberapa konsep tujuan yang dikenal dengan hirearki tujuan pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum dan khusus.
- Memberikan penekanan kepada efektifitas serta efisiensi dalam aspek waktu dan daya.
- Menggunakan pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan nama PSSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) sehingga tujuannya spesifik dan dapat diukur.
- Pembelajaran dijalankan berdasarkan GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) yang mengatur tujuan kurikuler, tujuan institusional umum, pokok bahasan, serta urutan penyampaian.
- Pada jenjang SMA, dibuat sistem penjurusan yakni jurusan IPA, IPS, serta Bahasa.
Mata Pelajaran Kurikulum 1975
- Pendidikan Agama
- Bahasa Indonesia
- Pendidikan Moral Pancasiila
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Matematika
- Kesenian
- Olahraga dan Kesehatan
- Keterampilan Khusus
Kurikulum 1984
Ciri-Ciri Kurikulum1984
- Orientasi dari pembelajaran mengarah pada tujuan instruksional
- Menggunakan pendekatan pembelajaran dengan memusatkan aktivitas kepada anak didik. Kala itu, mulai dikenal pendekatan yang disebut Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA.
- Dalam pembelajaran, sebelum diberikan latihan, siswa harus dipastikan matang dalam pemahaman mengenai definisi atau pengertian pembahasan. Untuk memberikan pemahaman ini, guru di bisa menggunakan media pembelajaran.
- Mulai diterapkannya PSPB atau Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa.
- Konsep pendidikan antar jenjangnya, semakin tinggi jenjang pendidikan, maka akan semakin banyak jumlah dari mata pelajarannya.
- Tumbuh suburnya PLB (Pendidikan Luar Biasa) seperti kejar paket A sebagai dampak langsung dari program Wajib Belajar 6 tahun.
Mata Pelajaran Kurikulum 1984
- Agama
- PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)
- PMP (Pendidikan Moral Pancasila)
- Bahasa dan Kesusasteraan Indonesia
- Geografi Dunia
- Geografi Indonesia
- Ekonomi
- Kimia
- Fisika
- Biologi
- Matematika
- Bahasa Inggris
- Kesenian
- Keterampilan
- Sejarah Dunia dan Nasional
- Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Kurikulum 1994
Ciri Kurikulum 1994
- Pembagian tahun pelajaran didasarkan pada caturwulan (satu tahun ada 3 kali ujian).
- Materi pelajaran dalam pembelajaran di sekolah berorientasi pada isi materi pelajaran sehingga lebih padat.
- Berbagai aspek kurikulum ditetapkan oleh pusat dan bersifat nasional.
- Kegiatan pembelajaran dipusatkan pada guru, namun dengan tetap mendorong siswa aktif.
- Penekanan dalam kegiatan evaluasi serta penilaian lebih kepada aspek kognitif.
- Tugas guru adalah menyampaikan materi (transfer pengetahuan) hingga saking tingginya penekanan ini, materi yang diberikan bahkan terkesan berlebihan dan mengulang-ulang materi sebelumnya (overload).
- Sekolah sangat padat (6 hari) dengan jumlah jam pelajaran hingga sebanyak 42 jam pelajaran seminggu.
Mata Pelajaran Kurikulum 1994
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Kerajinan Tangan dan Kesenian
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
- Muatan Lokal
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004
Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004
- Beberapa ciri yang melakat dalam kurikulum ini antara lain:
- Terdapat penetapan berbagai kompetensi sebagai sasaran aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, siswa dituntut mencapai batas minimal nilai kompetensi dan kemampuan dasar yang telah ditetapkan.
- Keberhasilan dari ketercapaian kompetensi ini diukur dengan ketercapaian berbagai indikator hasil belajar. Setiap siswa diarahkan untuk mencapai berbagai indikator tersebut.
- Proses serta hasil pembelajaran dipandang sama pentingnya dalam aktivitas pembelajaran siswa.
- Pendekatan serta metode pembelajaran yang diterapkan diberikan keleluasaan (variatif) berdasarkan kepada fakta bahwa siswa itu beragam.
Mata Pelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004
Level SD |
Level SMP |
Level SMA |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial |
Pendidikan Kewarganegaraan
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
Bahasa Indonesia |
Bahasa dan Sastra Indonesia |
Bahasa dan Sastra Indonesia |
Matematika |
Bahasa Inggris |
Bahasa Inggris |
Pengetahuan Alam |
Matematika |
Matematika |
Kerajinan Tangan dan Kesenian |
Pengetahuan Alam
|
Kesenian
|
Pendidikan Jasmani |
Pengetahuan Sosial |
Pendidikan Jasmani |
Pembiasaan |
Kesenian |
Sejarah |
Muatan Lokal |
Pendidikan Jasmani |
Fisika (IPA) |
|
Keterampilan (Teknologi Informasi dan Komunikasi) |
Kimia (IPA)
|
|
|
Biologi (IPA) |
|
|
Geografi (IPS) |
|
|
Ekonomi (IPS) |
|
|
Sosiologi (IPS) |
|
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi |
|
|
Bahasa Asing |
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Ciri KTSP 2006
- Memberikan kewenangan yang lebih luas bagi satuan pendidikan serta kepala sekolah di masing-masing daerah untuk melakukan pengembangan kurikulum dengan penyesuaian yang memperhatikan kondisi daerah setempat.
- Keberadaan komite serta dewan sekolah memberikan peluang bagi masyarakat atau keluarga siswa untuk terlibat lebih dalam program-program yang ada di sekolah.
- Menjadikan hasil berlajar serta keberagaman sebagai orientasi dari kegiatan pembelajaran siswa.
- Sumber belajar di dorong untuk lebih variatif, dengan tidak menjadikan guru sebagai sumber belajar tunggal dan mutlak. Sehingga guru juga dituntut lebih mandiri serta kreatif untuk menambah sumber belajar.
- Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Mata Pelajaran KTSP 2006
Level SD |
Level SMP |
Level SMA |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Kewarganegaraan |
Pendidikan Kewarganegaraan |
Pendidikan Kewarganegaraan |
Bahasa Indonesia |
Bahasa Indonesia |
Bahasa Indonesia |
Matematika |
Matematika |
Bahasa Inggris |
Bahasa Inggris |
Bahasa Inggris |
Matematika |
Ilmu Pengetahuan Alam |
Ilmu Pengetahuan Alam |
Seni Budaya |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan |
Seni Budaya dan Prakarya |
Seni Budaya dan Prakarya |
Sejarah |
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
Fisika (IPA) |
Muatan Lokal |
Teknologi Informasi dan Komunikasi |
Kimia (IPA)
|
Pengembangan diri |
Muatan Lokal |
Biologi (IPA) |
|
Pengembangan diri |
Geografi (IPS) |
|
|
Ekonomi (IPS) |
|
|
Sosiologi (IPS) |
|
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi |
|
|
Muatan Lokal |
|
|
Pengembangan Diri |
Kurikulum 2013
Ciri Kurikulum 2013
- Menekankan pentingnya pendidikan berkarakter.
- Menciptakan pendidikan yang ceria dan bersahabat, sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif.
- Pembelajaran dirancang dengan dorongan untuk melakukan pendekatan saintifik. Meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, serta mencoba.
- Setiap mata pelajaran yang memiliki berbagai Kompetensi Dasar yang diikat dengan Kompetensi Inti sehingga saling terkait antar mata pelajaran yang diajarkan.
- Berbagai konten pelajaran diajarkan secara terpadu dan terkait.
- Penilaian dilakukan dengan ukuran huruf dan angka. Skala A-D dan 1.00 – 4.00. Meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan, sosial, dan keagamaan.
- Sistem penjurusan di level SMA diganti dengan sistem peminatan.
- Pembelajaran di level SD menggunakan sistem tematik.
Mata Pelajaran Kurikulum 2013
Level SD |
Level SMP |
Level SMA |
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Agama |
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Pendidikan Kewarganegaraan |
Bahasa Indonesia |
Bahasa Indonesia |
Bahasa Indonesia |
Matematika |
Matematika |
Bahasa Inggris |
Bahasa Daerah |
Bahasa Inggris |
Matematika |
Ilmu Pengetahuan Alam |
Ilmu Pengetahuan Alam |
Seni Budaya |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan |
Seni Budaya dan Prakarya |
Seni Budaya |
Prakarya |
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan |
Peminatan Matematika dan IPA |
|
Prakarya |
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial |
|
Bahasa Daerah |
Peminatan Bahasa dan Budaya |
|
Bahasa Asing |
Peminatan Kegamaan |
Kurikulum 2013 Revisi I (2016)
Perubahan Kurikulum 2013 Revisi I (2016)
- Meskipun dari struktur mata pelajaran, relatif tidak ada perubahan. Namun, ada beberapa hal lain yang berubah dan menjadi ciri dari kurikulum ini. Antara lain:
- Metode belajar menggunakan metode pembelajaran aktif, dimana guru berposisi sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk senang belajar.
- Penilaian disederhanakan. Semua guru tak wajib menilai hal. Untuk penilaian agama dan sosial diberikan kewenangan hanya kepada guru agama dan guru PKN.
- Meningkatkan hubungan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
- Menggunakan Teori 5 M (Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta)
Kurikulum 2013 Revisi 2 (2018)
Perubahan Kurikulum 2013 Revisi 2 (2018)
- Silabus sederhana jika dibandingkan kurikulum 2013 edisi sebelumnya. Hanya tiga kolom. Meliputi KD, Materi Pembelajaran, serta Kegiatan Pembelajaran.
- Skala penilaian hanya dalam bentuk angka. Dengan rentang 1 – 100. Khusus penilaian sikap, dibuat dalam bentuk predikat serta deskripsi.
- Ada beberapa perubahan istilah yang digunakan dalam pembelajaran. Misalnya UTS (Ujian Tengah Semester) diganti menjadi PTS (Penilaian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Sekolah) diganti PAS (Penilaian Akhir Semester), serta Ulangan Harian menjadi Penilaian Harian.