Sejarah Kurikulum di Indonesia

Kembali berjumpa bersama kami, Website Edukasi. Dalam pertemuan kali ini kita akan bersama-sama mengenal apa itu Kurikulum. Kata Kurikulum sering kali kita dengar bahkan kita ucapkan dalam percakapan sehari-hari, tapi apakah kita sudah mengetahui betul apa itu Kurikulum dan sejarahnya dalam dunia pendidikan di Indonesia? Yuk kita mengenal secara mendalam apa sih Kurikulum dan sejarahnya.

Sejarah Kurikulum di Indonesia
Sejarah Kurikulum di Indonesia

Menurut Wikipedia, Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Kurikulum di Indonesia

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19, disebutkan bahwa kurikulum merupakan perangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan Kurikulum Indonesia dibuat untuk mewujudkan karakter manusia sebagai berikut:
  • Manusia beriman
  • Manusia bertakwa
  • Manusia berakhlak mulia
  • Manusia sehat
  • Manusia berilmu
  • Manusia kreatif
  • Manusia mandiri
  • Manusia yang menjadi warga negara demokratis dan bertanggungjawab
Semua kurikulum dibuat secara ideal mengarahkan siswa untuk memiliki karakter di atas, sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

Sejarah Kurikulum di Indonesia

Kurikulum Rencana Pelajaran 1947

Pada masa-masa awal kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menyusun sebuah kurikulum yang memiliki nama Rencana Pelajaran. Kurikulum ini disusun pada tahun 1947. Meskipun demikian, penerapannya baru benar-benar diwujudkan pada tahun 1950.
Ada 3 hal utama yang diatur di dalam kurikulum yang sederhana ini. yaitu:
  • Daftar mata pelajaran
  • Jam pengajaran
  • Garis besar pengajaran

Ciri Kurikulum 1947

  • Menaruh perhatian yang besar pada pendidikan kesenian dan jasmani
  • Setiap mata pelajaran yang diajarkan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Mata Pelajaran Kurikulum 1947 

  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa daerah
  3. Berhitung
  4. Ilmu alam
  5. Ilmu hayat
  6. Ilmu bumi
  7. Sejarah
  8. Menggambar
  9. Menulis
  10. Seni suara
  11. Pekerjaan tangan
  12. Pekerjaan keputrian
  13. Gerak badan
  14. Kebersihan dan kesehatan
  15. Didikan budi pekerti
  16. Agama

Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952

Sesuai namanya, kurikulum ini yang satu ini menguraikan secara lebih detail apa yang disusun sebelumnya. Dengan demikian, program-programnya tampak lebih rinci dan operasional untuk diaplikasikan.
Kurikulum ini boleh dikatakan sebagai pembaharuan dari kurikulum sebelumnya. Mengingat memang banyak kemiripan. 

Ciri Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952

  • Silabus mata pelajaran sudah jelas.
  • Guru mengajar hanya satu mata pelajaran.
  • Memberikan alternatif bagi siswa yang tidak melanjutkan ke SMP bisa ikut Kelas Masyarakat, yakni kelas dengan keterampilan kerja.
  • Sudah ada Ujian Negara yang digunakan untuk penentu kelulusan siswa SMP.

Mata Pelajaran Kurikulum 1952

Kelompok Bahasa
  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Daerah
  3. Bahasa Inggris
Kelompok Pengetahuan Alam
  1. Ilmu alam
  2. Ilmu hayat
Kelompok Pengetahuan Sosial
  1. Sejarah
  2. Ilmu bumi
Kelompok Ilmu Pasti
  1. Berhitung 
  2. Ilmu ukur
Kelompok Ekonomi
  1. Pengetahuan dagang
  2. Hitung dagang
Kelompok Ekspresi
  1. Seni suara
  2. Pekerjaan tangan
  3. Menggambar
  4. Pendidikan Jasmani
Agama
Budi Pekerti

Kurikulum Rencana Pendidikan 1964

Selanjutnya, untuk memberikan warna terhadap cita-cita dan sifat dari manusia Indonesia yang benar-benar merdeka, pemerintah menyusun kurikulum baru pada tahun 1964 yang diberinama Rencana Pendidikan.
Kurikulum ini sudah disusun sejak 1963 sebelum akhirnya dirampungkan dan diimplentasikan dalam pendidikan tanah air. Meski umurnya tak begitu lama, namun Anda juga perlu untuk mengetahuinya.

Ciri Kurikulum Rencana Pendidikan 1964

  • Mata pelajaran didasarkan pada disiplin ilmu, sehingga menekankan pada pengetahuan anak.
  • Memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan minat anak didik, sehingga pendidikan perlu mengetahui minat mereka sebelum menysun rencana pendidikannya.
  • Bahan pelajaran yang diajarkan menyesuaikan dengan berbagai nilai yang ada di masyarakat dengan pengaitan pada filsafat serta dasar negara.

Mata Pelajaran Kurikulum 1964

Kurikulum ini memiliki program yang bernama Pancawardhana, yang berupaya membentuk keseimbangan jasmani dan rohani dalam lima aspek:
  1. Perkembangan moral
  2. Perkembangan kecerdasan
  3. Perkembangan emosinal dan artistic
  4. Perkembangan keprigelan tangan
  5. Perkembangan jasmani
Berbagai mata pelajaran yang diterapkan saat itu dikelompokan ke dalam lima bidang aspek Pancawardhana. Pengelompokan ini jelas menunjukan bahwa kurikulum ini memperhatikan proses perkembangan anak.

Kurikulum 1968

Seiring dengan pergantian kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto, maka dilakukan juga perombakan terhadap struktur kurikulum. Keberadaan Pancawardhana yang baru seumur jagung diubah dengan cukup banyak pada masa ini.
Tujuan yang diharapkan dari kurikulum 1968 adalah membentuk manusia pancasila sejati. Tujuan ini diwujudkan dalam berbagai macam programnya.

Ciri Kurikulum 1968

  • Berusaha memperkaya pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, serta pengembangan fisik yang kuat serta sehat.
  • Materi mata pelajaran cenderung lebih teoritis dan tidak begitu dikaitkan dengan keadaan nyata dalam kehidupan.
  • Memiliki sifat correlated subject curriculum, dimana materi ajar pada tingkat dasar berkorelasi dengan tingkat lanjutnya.
  • Pendekatan pelajaran terpisah berdasarkan disiplin ilmu untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi dari sekolah dasar.
  • Pada level SMA kelas 2 ada penjurusan, yakni jurusan Sastra Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam.
  • Memiliki sifat politis (mencabut pengaruh kurikulum yang dicitrakan sebagai produk orde lama).

Mata Pelajaran Kurikulum 1968

Dalam kurikulum ini, pengelompokan pelajaran disederhanakan menjadi 3 kelompok bidang saja. Yakni:
Pembinaan Jiwa Pancasila
  1. Pendidikan agama
  2. Bahasa Indonesia
  3. Pendidikan kewarganegaraan
  4. Pendidikan olahraga

Pengembangan Pengetahuan Dasar

  1. Berhitung
  2. Pendidikan kesenian
  3. Pendidikan kesejahteraan keluarga
  4. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Pembinaan Kecakapan Khusus
  1. Pendidikan kejuruan

Kurikulum 1975

Adanya berbagai dinamika yang terjadi sejak diterapkannya kurikulum 1968, menuntut berbagai perubahan. Maka dari itu, disusun kurikulum 1975. Kurikulum ini juga dibuat sekaligus untuk mendukung program pemerintahan Orde Baru yang bernama Program Pelita dan Program Repelita.
Bukan hanya karena misi politis, kurikulum ini dibangun untuk merespon ketertinggalan Indonesia di bidang pengetahuan serta meningkatkan mutu lulusan sekolah yang mendukung laju pembangunan negara.

Ciri Kurikulum 1975

Beberapa ciri yang terletak pada kurikulum ini antara lain:
  • Orientasi pembelajarannya kepada tujuan. Oleh karena itu, kurikulum ini memuat beberapa konsep tujuan yang dikenal dengan hirearki tujuan pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum dan khusus.
  • Memberikan penekanan kepada efektifitas serta efisiensi dalam aspek waktu dan daya.
  • Menggunakan pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan nama PSSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) sehingga tujuannya spesifik dan dapat diukur.
  • Pembelajaran dijalankan berdasarkan GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) yang mengatur tujuan kurikuler, tujuan institusional umum, pokok bahasan, serta urutan penyampaian.
  • Pada jenjang SMA, dibuat sistem penjurusan yakni jurusan IPA, IPS, serta Bahasa.

Mata Pelajaran Kurikulum 1975

  1. Pendidikan Agama
  2. Bahasa Indonesia
  3. Pendidikan Moral Pancasiila
  4. Ilmu Pengetahuan Alam
  5. Ilmu Pengetahuan Sosial
  6. Matematika
  7. Kesenian
  8. Olahraga dan Kesehatan
  9. Keterampilan Khusus

Kurikulum 1984

Seiring waktu, pada 22 Oktober 1983 melalui keputusan Mendikbud, ditetapkan sebuah kurikulum baru yang sifatnya menyempurnakan kurikulum 1975. Sebagian orang juga menyebut kurikulum ini merupakan kurikulum 1975 yang disempurnakan.
Hal mendasar yang melatari perubahan kurikulum tersebut adalah pandangan dari filsafat humanistik yang berpandangan bahwa siswa adalah manusia yang dapat aktif melakukan pencarian, penjelajahan, dan penelitian terhadap lingkungannya. Walhasil, pendekatan yang ditekankan dalam kurikulum ini juga berhubungan dengan filsafat humanistic.

Ciri-Ciri Kurikulum1984

Ada beberapa ciri yang melekat pada kurikulum ini. beberapa di antaranya adalah:
  • Orientasi dari pembelajaran mengarah pada tujuan instruksional
  • Menggunakan pendekatan pembelajaran dengan memusatkan aktivitas kepada anak didik. Kala itu, mulai dikenal pendekatan yang disebut Cara Belajar Siswa Aktif atau CBSA.
  • Dalam pembelajaran, sebelum diberikan latihan, siswa harus dipastikan matang dalam pemahaman mengenai definisi atau pengertian pembahasan. Untuk memberikan pemahaman ini, guru di bisa menggunakan media pembelajaran.
  • Mulai diterapkannya PSPB atau Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa.
  • Konsep pendidikan antar jenjangnya, semakin tinggi jenjang pendidikan, maka akan semakin banyak jumlah dari mata pelajarannya.
  • Tumbuh suburnya PLB (Pendidikan Luar Biasa) seperti kejar paket A sebagai dampak langsung dari program Wajib Belajar  6 tahun.

Mata Pelajaran Kurikulum 1984

Ada setidaknya 16 mata pelajaran inti yang diajarkan di kurikulum ini. Antara lain:
  1. Agama
  2. PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)
  3. PMP (Pendidikan Moral Pancasila)
  4. Bahasa dan Kesusasteraan Indonesia
  5. Geografi Dunia
  6. Geografi Indonesia
  7. Ekonomi
  8. Kimia
  9. Fisika
  10. Biologi
  11. Matematika
  12. Bahasa Inggris
  13. Kesenian
  14. Keterampilan
  15. Sejarah Dunia dan Nasional
  16. Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Kurikulum 1994

Setelah adanya perubahan dalam sistem pembagian satu tahun pelajaran dari sistem semester ke sistem caturwulan sejak ditetapkannya Undang-Undangan Nomor 2 tahun1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka diperlukan juga penyesuaian dalam hal kurikulum.
Oleh karena itu, pemerintah saat itu menyusun kurikulum baru yang disebut dengan kurikulum 1994. Kurikulum ini berlaku hingga 10 tahun setelahnya dengan berbagai perubahan dan ciri tertentu dibanding kurikulum sebelumnya.

Ciri Kurikulum 1994

Ada beberapa ciri yang menonjol dalam penerapan kurikulum ini. Di antara ciri-cirinya adalah:
  • Pembagian tahun pelajaran didasarkan pada caturwulan (satu tahun ada 3 kali ujian).
  • Materi pelajaran dalam pembelajaran di sekolah berorientasi pada isi materi pelajaran sehingga lebih padat.
  • Berbagai aspek kurikulum ditetapkan oleh pusat dan bersifat nasional.
  • Kegiatan pembelajaran dipusatkan pada guru, namun dengan tetap mendorong siswa aktif.
  • Penekanan dalam kegiatan evaluasi serta penilaian lebih kepada aspek kognitif.
  • Tugas guru adalah menyampaikan materi (transfer pengetahuan) hingga saking tingginya penekanan ini, materi yang diberikan bahkan terkesan berlebihan dan mengulang-ulang materi sebelumnya (overload).
  • Sekolah sangat padat (6 hari) dengan jumlah jam pelajaran hingga sebanyak 42 jam pelajaran seminggu.

Mata Pelajaran Kurikulum 1994

Materi yang dipelajari siswa sejak SD secara inti ada beberapa mata pelajaran. Antara lain:
  1. Pendidikan Agama
  2. Pendidikan Bahasa Indonesia
  3. Matematika
  4. Ilmu Pengetahuan Alam
  5. Ilmu Pengetahuan Sosial
  6. Kerajinan Tangan dan Kesenian
  7. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
  8. Muatan Lokal
Setelah SD, struktur pelajaran bertambah dan ada penyesuaian terlebih ketika masuk penjurusan di level SMA.

Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

Kurikulum yang pertama kali disusun dan diterapkan setelah masa Orde Baru berakhir adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004, meski sebelumnya sudah ada juga yang menerapkannya. 
Hal yang menjadi sasaran dari kurikulum ini bukan semata pemenuhan pengetahuan dan kemampuan intelektual saja. Lebih dari itu, siswa juga diharapkan memiliki kompetensi, dalam artian pengetahuannya bisa diwujudkan dalam prilaku di dunia nyata.

Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

  • Beberapa ciri yang melakat dalam kurikulum ini antara lain:
  • Terdapat penetapan berbagai kompetensi sebagai sasaran aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, siswa dituntut mencapai batas minimal nilai kompetensi dan kemampuan dasar yang telah ditetapkan.
  • Keberhasilan dari ketercapaian kompetensi ini diukur dengan ketercapaian berbagai indikator hasil belajar. Setiap siswa diarahkan untuk mencapai berbagai indikator tersebut.
  • Proses serta hasil pembelajaran dipandang sama pentingnya dalam aktivitas pembelajaran siswa.
  • Pendekatan serta metode pembelajaran yang diterapkan diberikan keleluasaan (variatif) berdasarkan kepada fakta bahwa siswa itu beragam.

Mata Pelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

Level SD

Level SMP

Level SMA

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial

Pendidikan Kewarganegaraan

 

Pendidikan Kewarganegaraan

 

Bahasa Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia

Matematika

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

Pengetahuan Alam

Matematika

Matematika

Kerajinan Tangan dan Kesenian

Pengetahuan Alam

 

Kesenian

 

Pendidikan Jasmani

Pengetahuan Sosial

Pendidikan Jasmani

Pembiasaan

Kesenian

Sejarah

Muatan Lokal

Pendidikan Jasmani

Fisika (IPA)

 

Keterampilan (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

Kimia (IPA)

 

 

 

Biologi (IPA)

 

 

Geografi (IPS)

 

 

Ekonomi (IPS)

 

 

Sosiologi (IPS)

 

 

Teknologi Informasi dan Komunikasi

 

 

Bahasa Asing

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

Belum lama KBK diterapkan, pemerintah membuat kebijakan baru yakni dengan menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau sering disebut KTSP. Kurikulum ini mulai berlaku  pada tahun 2007.
Dalam KTSP, pemerintah membuat Standar Isi serta Standar Kompetensi Lulusan atau SKL yang penyusunannya mengacu kepada BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan. Secara nasional, aktivitas pendidikan mengacu kepada pedoman yang sudah ditetapkan oleh BSNP.

Ciri KTSP 2006

Beberapa ciri yang melekat dalam KTSP antara lain:
  • Memberikan kewenangan yang lebih luas bagi satuan pendidikan serta kepala sekolah di masing-masing daerah untuk melakukan pengembangan kurikulum dengan penyesuaian yang memperhatikan kondisi daerah setempat.
  • Keberadaan komite serta dewan sekolah memberikan peluang bagi masyarakat atau keluarga siswa untuk terlibat lebih dalam program-program yang ada di sekolah.
  • Menjadikan hasil berlajar serta keberagaman sebagai orientasi dari kegiatan pembelajaran siswa.
  • Sumber belajar di dorong untuk lebih variatif, dengan tidak menjadikan guru sebagai sumber belajar tunggal dan mutlak. Sehingga guru juga dituntut lebih mandiri serta kreatif untuk menambah sumber belajar.
  • Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Mata Pelajaran KTSP 2006

Level SD

Level SMP

Level SMA

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

Matematika

Matematika

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam

Seni Budaya

Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Seni Budaya dan Prakarya

Seni Budaya dan Prakarya

Sejarah

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Fisika (IPA)

Muatan Lokal

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kimia (IPA)

 

Pengembangan diri

Muatan Lokal

Biologi (IPA)

 

Pengembangan diri

Geografi (IPS)

 

 

Ekonomi (IPS)

 

 

Sosiologi (IPS)

 

 

Teknologi Informasi dan Komunikasi

 

 

Muatan Lokal

 

 

Pengembangan Diri

Kurikulum 2013

Secara ide, kurikulum 2013 disusun dengan dasar keinginan mempersiapkan generasi penerus yang kelak bisa adaptif dengan situasi masa depan. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan yang mendukung hal tersebut, semisal melakukan observasi, bertanya, bernalar, serta melakukan presentasi terhadap apa yang mereka ketahui.
Dengan diterapkannya kurikulum 2013, diharapkan agar Indonesia memiliki generasi muda yang bisa siap dengan perkembangan zaman. 

Ciri Kurikulum 2013

Beberapa ciri yang terdapat pada kurikulum 2013 ini antara lain:
  • Menekankan pentingnya pendidikan berkarakter.
  • Menciptakan pendidikan yang ceria dan bersahabat, sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif.
  • Pembelajaran dirancang dengan dorongan untuk melakukan pendekatan saintifik. Meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, serta mencoba.
  • Setiap mata pelajaran yang memiliki berbagai Kompetensi Dasar yang diikat dengan Kompetensi Inti sehingga saling terkait antar mata pelajaran yang diajarkan.
  • Berbagai konten pelajaran diajarkan secara terpadu dan terkait.
  • Penilaian dilakukan dengan ukuran huruf dan angka. Skala A-D dan 1.00 – 4.00. Meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan, sosial, dan keagamaan.
  • Sistem penjurusan di level SMA diganti dengan sistem peminatan.
  • Pembelajaran di level SD menggunakan sistem tematik.

Mata Pelajaran Kurikulum 2013

Level SD

Level SMP

Level SMA

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia

Matematika

Matematika

Bahasa Inggris

Bahasa Daerah

Bahasa Inggris

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam

Seni Budaya

Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Seni Budaya dan Prakarya

Seni Budaya

Prakarya

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani  dan Kesehatan

Peminatan Matematika dan IPA

 

Prakarya

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

 

Bahasa Daerah

Peminatan Bahasa dan Budaya

 

Bahasa Asing

Peminatan Kegamaan

Kurikulum 2013 Revisi I (2016)

Akibat adanya berbagai respon dan kritik dari berbagai pihak mengenai kurikulum 2013 atau yang lazim disebut Kurtilas ini, pemerintah akhirnya melakukan setidaknya 2 kali revisi. Revisi pertama dilakukan pada tahun 2016.

Perubahan Kurikulum 2013 Revisi I (2016)

  • Meskipun dari struktur mata pelajaran, relatif  tidak ada perubahan. Namun, ada beberapa hal lain yang berubah dan menjadi ciri dari kurikulum ini. Antara lain:
  • Metode belajar menggunakan metode pembelajaran aktif, dimana guru berposisi sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk senang belajar.
  • Penilaian disederhanakan. Semua guru tak wajib menilai  hal. Untuk penilaian agama dan sosial diberikan kewenangan hanya kepada guru agama dan guru PKN.
  • Meningkatkan hubungan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
  • Menggunakan Teori 5 M (Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta)

Kurikulum 2013 Revisi 2 (2018)

Sebagai bentuk penyempurnaan lanjutan, Pemerintah melakukan revisi kembali atas Kurikulum 2013 yang sudah disusunnya. Revisi yang selanjutnya ini mulai diterapkan sejak tahun pelajaran 2018/2019.

Perubahan Kurikulum 2013 Revisi 2 (2018)

Dalam kurikulum revisi yang terbaru ini, ada beberapa perubahan yang dilakukan. Antara lain:
  • Silabus sederhana jika dibandingkan kurikulum 2013 edisi sebelumnya. Hanya tiga kolom. Meliputi KD, Materi Pembelajaran, serta Kegiatan Pembelajaran.
  • Skala penilaian hanya dalam bentuk angka. Dengan rentang 1 – 100. Khusus penilaian sikap, dibuat dalam bentuk predikat serta deskripsi.
  • Ada beberapa perubahan istilah yang digunakan dalam pembelajaran. Misalnya UTS (Ujian Tengah Semester) diganti menjadi PTS (Penilaian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Sekolah) diganti PAS (Penilaian Akhir Semester), serta Ulangan Harian menjadi Penilaian Harian.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai sejarah kurikulum di Indonesia. Apakah Kurikulum yang diterapkan saat ini sudah sempurna atau memerlukan revisi lagi? Anda dapat memberikan opini anda melalui kolom komentar dibawah.
Diolah dari berbagai sumber

Tinggalkan komentar