Selain wasit utama yang bergerak di tengah lapangan, dalam pertandingan sepakbola juga dikenal asisten wasit. Orang-orang yang membantu wasit ini sering juga disebut sebagai hakim garis.
Hakim garis adalah pembantu wasit yang bergerak di salah satu sisi garis lapangan sepakbola. Jadi, jika dalam lapangan terdapat garis tengah, maka kedua hakim garis berbagi area tugas. Satu hakim garis berjaga di wilayah pertahanan tim A, dan satu yang lainnya berjaga di wilayah bertahan tim B.
Lalu, berapa jumlah hakim garis?
Jumlah Hakim Garis
Jawabannya, hakim garis dalam sepakbola jumlahnya dua orang. Keduanya membantu wasit utama yang tentunya punya keterbatasan dalam menjangkau seluruh pergerakan bola.
Kamu bisa membayangkan bagaimana cepatnya pergerakan bola kan? Dalam selang beberapa detik saja, bola bisa berpindah-pindah area saja. Alangkah sulitnya jika wasit utama bertugas sendirian.
Oleh karena itu, agar setiap peristiwa dalam pertandingan sepakbola bisa diputuskan dengan adil, wasit utama membagi beberapa tugas kepada hakim garis. Hakim garis membantu memastikan setiap tim yang berlaga merasa puas dengan keputusan yang diberikan.
Tugas Hakim Garis
Tugas yang diberikan kepada hakim garis setidaknya ada 3. Tugas tersebut antara lain:
1. Mengamati Bola Saat Keluar Lapangan
Ketika bola keluar dari garis luar lapangan, hakim garis harus memperhatikan tim mana yang mengeluarkan bola tersebut.
Dalam kasus bola meninggalkan garis pinggir, hakim garis bisa memutuskan tim mana yang berhak melakukan free throw atau lemparan ke dalam.
Sedangkan dalam kasus bola meninggalkan garis yang sejajar dengan gawang, hakim garis bisa memutuskan tim mana yang melakukan free kick. Baik itu tendangan gawang maupun tendangan penjuru.
2. Memberi Isyarat Saat Offside
Offside adalah situasi dimana satu atau beberapa pemain yang menerima umpan dari rekannya ada di posisi mendahului pemain belakang lawan. Orang yang ada dalam posisi ini, jika ia menyentuh bola, maka ia terkena offside.
Jadi, dalam pertandingan sepakbola, tidak diperkenankan ada pemain yang pasif, diam, atau menunggu saja di area pertahanan lawan.
Di dalam lapangan, sosok yang ditugaskan untuk menentukan apakah seorang pemain berada pada posisi offside atau tidak adalah hakim garis. Ketika offside terjadi, hakim garis akan mengangkat benderanya sebagai isyarat kepada wasit utama.
3. Membantu Wasit Menentukan Pelanggaran
Pada dasarnya, menentukan status pelanggaran adalah kewenangan wasit utama. Namun, dengan keterbatasannya, wasit utama berhak untuk meminta pendapat kepada hakim garis.
Hal ini dimungkinkan karena kadang kala posisi terjadinya pelanggaran lebih dekat dengan jangkau hakim garis ketimbang wasit utama.
4. Mengganti Wasit Utama
Terakhir, dalam peristiwa tertentu, hakim garis juga bisa mengganti wasit utama. Hal ini terjadi apabila wasit utama tak mampu untuk melaksanakan tugasnya karena sebab-sebab tertentu.
Dari penjelasan di atas, hakim garis adalah sosok yang penting dalam pertandingan. Meski posisinya pembantu, namun tak bisa disepelekan.