Sekolah Gratis Di Jawa Barat Mulai Tahun Ajaran 2020/2021, Begini Penjelasannya

Matapendidikan.com,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, secara resmi telah menetapkan bahwa sekolah yang berada di bawah pengelolaannya gratis 100%. Kebijakan ini, akan resmi diberlakukan terhitung mulai tahun ajaran 2020/2021 yang akan datang sebentar lagi.

Dengan kebijakan ini, maka calon siswa yang berniat sekolah di jenjang SMA dan sederajat di lingkungan pemerintahan provinsi Jawa Barat tak perlu khawatir dengan iuran SPP. Sebagaimana diketahui, iuran SPP yang sebelumnya diberlakukan menjadi salah satu kendala ada anak yang putus sekolah.
Kebijakan sekolah gratis yang dicangkan oleh Ridwan Kamil ini bukan kebijakan dadakan sebagai efek dari pandemi. Namun telah diputuskan sejak tahun 2019. Keputusan ini diambil setelah RAPBD 2020 yang dirancang oleh Pemprov Jawa Barat diketok palu oleh DPRD Jawa Barat dalam Rapat Badan Anggaran.
Setelah diberlakukannya kebijakan ini, seluruh SMA, SMK, dan SLB Negeri yang ada di Jawa Barat otomatis dilarang memungut biaya SPP sepeserpun kepada siswanya. Sebagai gantinya, sekolah mendapatkan bantuan operasional tambahn dari pemerintah untuk meng-cover biaya SPP siswa sesuai yang telah ditetapkan.
Namun, kebijakan ini tak perlu dikhawatirkan oleh guru. Hal ini karena, dana untuk menggratiskan SPP tidak diambil dari alokasi dana gaji guru. Melainkan dari  penghematan dana bansos.
“Ini kan hasil menghemat hibah bansos. Dulu hibah bansos banyak sekali, sekarang kita cukupkan, efisienkan, sehingga bisa menemukan ruang Rp 1,4 triliun per tahun untuk menggratiskan SPP,” katanya sebagaimana dilansir Tribun Jabar pada (27/11).
Angka Partisipasi Sekolah Di Jawa Barat Mengkhawatirkan

Kebijakan yang diambil oleh Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini berhubungan dengan kenyataan mengkhawatirkan yang terjadi di Jawa Barat.
Data ini sebagaimana diungkapkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Lembaga yang dibentuk sebagai wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat ini menyebut bahwa angka putus sekolah di Jawa Barat termasuk yang paling tinggi.
Sebagaimana dikutip dari Tempo.co,pada tahun 2019 jumlah anak putus sekolah di Jawa Barat berada di angka 958.599 anak. Hampir satu juta orang. Angka tersebut relatif jauh lebih besar dibanding angkat putus sekolah yang ada di Jawa Tengah (677.442 anak) dan Jawa Timur (609.131).
Selama ini, salah faktor yang menyebabkan anak putus sekolah adalah faktor ekonomi. Ketidakmampuan dalam membiayai proses pendidikan anaknya, menyebabkan sebagian orangtua memutuskan untuk tidak menyekolahkan anaknya. Kebijakan ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk menekan angka putus sekolah.**(han)

Tinggalkan komentar