Matapendidikan.com,-Sektor pendidikan di Indonesia saat ini sedang memasuki masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun pandemi yang masih berlangsung, membuat format dan tata cara aktivitas PPDB berubah.
PPDB tahun 2020 ini, dituntut untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya menekankan agar calon siswa tidak berkerumun di sekolah, serta cukup mendaftarkan siswa melalui media daring.
Namun, format ini memberikan tantangan bagi sekolah yang berada di daerah dengan akses lokasi, informasi, dan teknologi yang kurang memadai.
Salah satu sekolah yang mendapatkan tantangan ini adalah SMKN Darangdan, sekolah yang terletak di wilayah Purwakarta, Jawa Barat. Aktivitas Sosialisasi PPDB di SMKN Darangdan menjadi lebih sulit karena sebagian penduduk di Kecamatan Darangdan tidak memiliki handphone atau smartphone sebagai alat pengakses informasi.
Akhirnya, sekolah yang terletak di Kaki Gunung Burangrang ini harus berpikir kreatif dalam menjawab tantangan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan sekolah ini dengan blusukan menjemput calon siswa ke rumahnya masing-masing.
Para guru dikerahkan untuk berkunjung ke rumah anak-anak SMP dan sederajat yang lulus pada tahun 2020 ini. Meski akses jalan di sekitar sekolah masih belum dapat dikatakan baik.
Tujuan Blusukan
Ramdan Jaelani, Ketua Panitia PPDB SMKN Darangdan menjelaskan, tujuan utama dari Kegiatan Sosialisasi PPDB dengan cara blusukan ini adalah agar taraf partisipasi pendidikan di tengah masyarakat meningkat.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk turut serta meningkatkan Angka Partisipasi Kasar Sekolah di Jawa Barat meningkat,” jelasnya.
Sebagaimana dikutip dari kesatu.co, Dewi Sartika, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sempat menyampaikan pada November 2019, bahwa APK Jawa Barat masih tergolong rendah. Angkanya berada di 83,81% pada tahun 2018. Salah satu daerah dengan APK yang terkategori rendah tersebut adalah Purwakarta.
Ramdan mengaku, blusukanatau turun langsung ke masyarakat dipandang efektif agar sosialisasi tentang PPDB dapat tersampaikan langsung kepada masyarakat. Mengingat tidak semua warga dan calon siswa memiliki alat komunikasi.
“Insya Allah, dengan cara ini, segala informasi bisa tersampaikan secara langsung,” jelasnya.
Selain melakukan blusukan, SMKN Darangdan juga melakukan agenda sosialisasi ke kalangan perangkat desa dan jajarannya di sekitar sekolah. Hal tersebut juga termasuk cara agar sosialisasi sampai ke masyarakat. Harapannya, angka putus sekolah dapat menurun.**(han)