Bagaimana Bahasa Yang Digunakan Dalam Poster?


Matapendidikan.com,- Poster adalah sebuah media yang umumnya digunakan untuk memberikan pengaruh tertentu dengan menggunakan perpaduan teks/bahasa dan gambar yang menarik perhatian banyak orang.
Dua hal yang berpengaruh dalam kualitas baik dan buruknya suatu poster adalah bahasa yang digunakan dan gambar yang digunakan. Keduanya tak bisa disepelekan dalam proses pembuatan sebuah poster.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas, bagaimana bahasa yang digunakan dalam poster sehingga mengkategorikan poster tersebut memiliki bahasa yang baik?
Jawaban singkatnya, bahasa dalam poster itu harus menarik perhatian dan memiliki pengaruh.
Tentu saja, pada akhirnya bentuk bahasa yang digunakan juga sangat bergantung pada maksud dari pembuatan poster tersebut. Untuk mengajak, memerintah, atau melarang?
Namun yang jadi pertanyaan utama adalah, bagaimana bentuk bahasa yang bisa menarik perhatian dan memiliki pengaruh? Berikut ulasannya:

Pertama, bahasa mudah dipahami


Bahasa yang dapat digunakan juga harus mudah dipahami. Tentu saja, makna dipahami ini sesuai dengan konteks atau tempat poster itu akan dipasang.
Poster yang akan dipasang di ruang kelas, tentu berbeda dengan poster yang akan kamu pasang di ruang guru.
Coba bayangkan seandainya di ruang guru ada poster yang bentuk kalimatnya, “jangan santuy cuy, kerja yang bener,”
Guru tentu tidak semua yang mampu memahami apa yang dimaksud kata ‘santuy’ dan kata ‘cuy’. Dua kata ini tak cocok digunakan untuk poster yang ditujukan bagi guru karena tidak mudah dipahami.

Kedua, kalimatnya efektif


Bahasa yang digunakan dalam poster juga harus dibuat dalam kalimat eefektif. Jangan bertele-tele atau bahkan punya makna yang ambigu alias bersayap.
“buanglah sampah pada tempatnya yaitu ditempat sampah yang ada dibawah ini,”
Kalimat di atas adalah contoh kalimat yang tidak efektif untuk digunakan di dalam poster. Orang-orang akan cenderung malas membacanya karena terlalu bertele-tele.
Jikapun dibuat poster, pasti akan menghabiskan ruang dalam poster. Sehingga font yang digunakannya harus berukuran kecil dan akhirnya tidak kelihatan.

Ketiga , bahasa bersifat persuasif (ajakan)

Poster seringkali dibuat agar orang dapat bertindak mengikuti apa yang terdapat dalam poster. Misalnya, poster yang kalian temui di sekolah, pasti isinya seputar ajakan rajin belajar, buang sampah ditempatnya, dan sebagainya.
Maka dari itu, agar pesan yang dimuat dalam poster itu sampai, bahasa yang digunakan bisa dengan bahasa yang bersifat persuasif.  Persuasif  berarti punya kesan mengajak.
Misalnya, ayo menanam pohon, mari jaga lingkungan,dan sebagainya.
Kata ayo dan mari pada kalimat tersebut adalah pembeda yang menjadikan suatu kalimat bersifat persuasif.

Keempat, bahasa bersifat imperatif (memerintah)


Selain dengan ajakan, mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu juga dapat dilakukan dengan penggunaan bahasa yang bersifat imperatif.
Imperative artinya memerintah atau mengomando. Dalam sebuah poster, agar maksud dari pembuatan poster itu sampai, pembuatnya bisa memilih opsi penggunaan kalimat semacam ini.
Contoh kalimat imperatif adalah “tolong buang sampah ditempatnya”, “silakan tunggu diluar jika tak berkepentingan,”, “harap diam sedang ujian,” dan sebagainya.
Hanya saja, kalimat imperatif ini mungkin bagi sebagian orang akan dianggap sebagai sesuatu yang mengenakan. Apalagi bagi orang yang tidak terbiasa disuruh-suruh.
Namun, tak ada salahnya juga bahasa semacam ini digunakan. Terutama di lingkungan yang hendak dibangun budaya saling menghormati dan penuh keraturan.

Kelima, bahasa bersifat larangan


Bahasa yang digunakan dalam poster juga dapat bersifat larangan.  Bahasa yang bersifat larangan adalah bahasa yang ketika digunakan punya efek untuk mendorong orang menghentikan apa yang sedang atau biasa dilakukannya.
Contoh bahasa yang bersifat larangan adalah, “dilarang merokok,” “tidak boleh duduk disini,” dan sebagainya.
Kata-kata seperti dilarang dan tidak boleh adalah diantara kata yang menjadi pembeda dan menjadikan kalimat tersebut memiliki kesan larangan.
Demikianlah bahasa yang dapat digunakan dalam poster agar poster tersebut memiliki pengaruh sebagaimana yang dimaksudkan oleh pembuatnya.
Tentu saja, pengaruh yang akan muncul dari sebuah poster tidak cukup dengan bahasa yang baik. Komposisi warna dan gambar yang menjadi latar dari teks juga mesti diperhatikan. Bahkan, di era sekarang, cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar ketimbang teks.**

Tinggalkan komentar