Bagaimana Cara Agar Tugas Daring Mudah Dipahami Oleh Siswa?


Matapendidikan.com,- Pernahkah anda mengirimkan tugas kepada murid, lalu murid anda kebingungan dengan maksud dari tugas yang anda berikan?
Jika jawabannya iya, maka kita sama. Sepertinya, hal ini juga yang umum dialami selama masa pandemi ini. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tak selalu bisa mereka pahami.
Seringkali, mereka perlu bertanya ulang tentang apa yang harus mereka kerjakan. Sehingga, sebagai guru, bisa jadi anda kewalahan untuk merespon ketidakmengertian mereka tentang tugas yang diberikan.
Rachel Jorgensen, salah satu praktisi pendidikan asal Minessota, Amerika Serikat, memberikan beberapa pertimbangan cara yang bisa dilakukan guru agar hal tersebut tidak terjadi.
Dalam artikelnya yang berjudul a Focus On Empathy In Distance Learning  yang dimuat di situs edutopia.org, ia mengungkapkan setidaknya ada 6 cara yang bisa digunakan agar tugas daring mudah dipahami oleh siswa.
Dengan memahami cara ini, diharapkan anda tak perlu lagi untuk capek-capek menjelaskan ulang apa yang sudah anda berikan sebagai tugas kepada siswa anda di kelas.
Begitu juga dengan siswa. Siswa juga tak perlu mengerutkan dahinya rapat-rapat ketika mendapatkan tugas dari gurunya.
Bagaimana caranya? Berikut 6 cara yang disarankan Rachel dengan sedikit modifikasi tambahan dari penulis.

Pertama, jaga agar komunikasi tertulis sejelas dan seringkas mungkin


Dalam menyampaikan setiap tugas atau menyusun soal-soal yang ditugas kepada siswa, pastikan bahwa pesan yang anda sampaikan (jika dalam bentuk tertulis), dibuat sejelas dan seringkas mungkin.
Untuk dapat memiliki kemampuan semacam ini, anda perlu memahami betul apa yang dimaksud dengan kalimat efektif dan paragraph yang baik (koheren dan kohesif)

Kedua, berikan petunjuk video untuk menemani teks sesering mungkin


Dalam pembelajaran di kelas, mungkin anda terbiasa mensimulasikan penjelasan dari materi yang anda berikan secara langsung. Bisa dengan membuat gambaran di papan tulis, dengan media power point, atau bahkan dengan gerakan tubuh tertentu.
Hal-hal diatas umumnya anda lakukan agar siswa mengerti yang anda maksudkan bukan?
Nah, sama halnya ketika pembelajaran jarak jauh. Agar siswa dapat mudah mengerti apa yang anda maksudkan, anda bisa menyertakan video yang berisi simulasi, penjelasan yang disertai bantuan mimic atau gesture wajah, dan sebagainya.
Hal tersebut untuk meng-cover hal-hal yang sulit dimengerti jika hanya bermodal pada teks biasa.

Ketiga, tawarkan pertemuan tatap muka


Meski format penugasan umumnya tidak tatap muka, tak ada salahnya anda juga menawarkan forum tatap muka untuk menjelaskan secara langsung dan terbuka hal-hal yang masih sulit dipahami murid anda.
Tentu ini sulit jika dilaksanakan setiap hari. Karena akses internet setiap guru dan siswa tidak sama. Bahkan di daerah tertentu masih minim.
Menggunakan aplikasi meeting juga memang menguras kuota yang tak sedikit.  Perlu merogoh kocek yang tidak dangkal.Namun, jika memang memadai, tak ada salahnya dilakukan.

Keempat, menjangkau siswa dengan bahasa lisan


Dalam kondisi ini, termasuk kondisi dimana siswa umumnya berada dalam kategori generasi Z, bahasa lisan agaknya lebih baik dikedepankan ketimbang bahasa tulisan jika pertimbangannya adalah kepahaman anak.
Tingkat literasi baca tulis generasi hari ini, apalagi di Indonesia, sangatlah rendah. Sehingga potensi untuk susah memahami tugas secara tertulis berpotensi ada dan besar.
Sekarang, sebetulnya banyak teknologi yang bisa digunakan untuk melakukan teknologi lisan secara masal. Salah satunya misalnya dengan voice note whatsapp agar bisa didengar semua siswa tanpa harus menelponnya satu persatu.

Kelima, kurangi kuantitas dan tingktakan kualitas

Tugas sebaiknya bukan ditekankan pada aspek kuantitas (jumlahnya), melainkan kualitasnya.
Terlalu banyak mengirimi siswa informasi dan tugas-tugas mungkin akan membuat siswa anda merasa berat dan terbebani.  Bukan tak mungkin jika akhirnya banyak tugas dikerjakan, namun hasilnya asal-asalan dan tak memberi efek yang baik.
Alangkah lebih baik jika tugas yang diberikan sedikit sambil menekankan agar tugas tersebut dijalankan dengan memperhatikan kualitas pengerjaan yang baik.

Keenam, informasi yang disampaikan sebisa mungkin ramah siswa


Apa yang dimaksud dengan informasi ramah siswa? Maskudnya, informasi yang disampaikan terkait dengan tugas menggunakan cara-cara atau bahasa-bahasa yang memudahkan mereka untuk paham.
Tidak dengan menggunakan bahasa yang memberi terlalu banyak gap antara anda sebagai guru dan mereka sebagai siswa.
Anda bisa menggunakan diksi yang akrab ditelinga mereka, menyapanya seperti sahabat, dan sebagainya.
Demikian enam cara agar tugas daring mudah dipahami oleh siswa yang bisa dibagi. Jika ini dirasa bermanfaat, tak ada salahnya anda membagikan ini.**

Baca juga: 6 Strategi Pembelajaran Jarak Jauh Agar Siswa TetapMerasakan Suasana Kelas

Tinggalkan komentar