9 Cara Berbakti Kepada Orangtua


Orangtua telah memberikan banyak hal kepada kita sebagai anak. Jasa-jasanya tak terhingga dan sulit rasanya dibalas dalam bentuk apapun. Salah satu lagu memuatnya dalam kalimat, “tak terhingga sepanjang masa.”

Berdasarkan hal tersebut, menjadi wajib bagi kita sebagai anak untuk berbakti kepadanya. Berbakti adalah berbuat bakti. Adapun bakti adalah sikap tunduk dan hormat, dalam bentuk perbuatan yang menyatakan setia.

Dalam hal berbakti kepada orangtua, sesungguhnya bakti apapun yang kita lakukan padanya, mungkin tak akan pernah sepadan dengan pemberiannya. Namun, tak ada salahnya kita mencoba dan berusaha berbakti dengan melakukan berbagai cara.

Lantas, bagaimana cara berbakti kepada orangtua? Berikut ulasannya.

Pertama, patuh kepada perintahnya


Patuh kepada apa yang diminta orang tua adalah cara berbakti kepada orangtua yang pertama. Meski, kepatuhan itu dalam hal-hal sederhana. Misalnya, ketika disuruh beli telor atau cabe ke warung.

Akan tetapi, kepatuhan ini tentu bersyarat. Patuh kepada orangtua diwajibkan selama perintahnya bukan perintah yang buruk atau seuatu yang dilarang agama. Dalam hal ini, memang dibenarkan ada yang namanya pengecualian.

Namun, sekalipun kita menganggap perintahnya salah, kita tetap harus mengomunikasikan alasan kita menolaknya dengan cara baik. Tidak sembarangan.

Kedua, mendengarkan nasihatnya


Umumnya orangtua, sering memberikan yang namanya nasihat. Masukan dan berbagai arahan dalam bentuk nasihat yang diberikannya tentu umumnya didasarkan pada motif yang baik.

Ketika orangtua memberi nasihat, itu artinya mereka perhatian dan mencoba melihat kehidupan anda berdasarkan cara pandang mereka. Tentu saja mereka merasa perlu memerhatikan anak-anaknya yang sudah mereka urus dan besarkan.

Maka dari itu, ketika orangtua memberi nasihat, kita harus mendengarkannya. Terlepas anda setuju atau tidak dengan nasihatnya, maksud orangtua ketika memberi nasihat adalah maksud yang baik.
Tunjukan mimik dan gestur menyimak. Jangan seolah cuek dan bersikap defensive. Hal itu sangat mungkin menyakiti mereka.

Bagaimana perasaan anda ketika anda mengekspresikan rasa sayang lalu di cuekin? Senang?
Tentu tidak. Dan, nasihat orangtua itu sesungguhnya tanda sayangnya. Jangan dianggap intervensi atau orang sok ikut campur.


Ketiga, meringangkan pekerjaannya


Cara berbakti selanjutnya adalah dengan meringankan pekerjaannya. Orangtua tentu memiliki banyak pekerjaan. Umumnya,seorang ayah menghabiskan urusan keseharaiannya dengan bekerja mencari nafkah, sementara seorang ibu mengurus urusan rumah tangga dirumah.

Ketika anda berada dirumah, alangkah baik jika anda membantu ibu mencuci piring, mencuci baju, menyapu lantai, mengepel, atau membantunya memasak.

Begitu juga jika anda menyaksikan ayah anda kesulitan dalam urusannya mencari nafkah. Alangkah baik jika anda kemudian membantu urusan ayah anda dengan membantu pekerjaannya atau mencari tambahan untuk keluarga.

Meringankan urusan orang lain, siapapun itu, sebenarnya hal yang baik. Namun tentu, jika yang dimaksud adalah meringankan urusan orangtua, maka lebih baik lagi.

Bukankah anda senang juga ketika orang lain membantu pekerjaan dan memudahkan anda?


Keempat, berbagi kebahagiaan dengan mereka


Anda juga bisa berbakti kepada orangtua dengan cara yang sederhana ini. Yakni, berusaha menampakan sesuatu yang menyenangkan hati mereka.

Mereka tentu senang jika anda banyak tersenyum kepada mereka, menunjukan bahwa anda sedang bahagia, dan sebagainya.

Sebelum berbagi kebahagiaan dengan orang lain, sebisa mungkin bagikan juga kebahagiaan itu kepada orangtua.

Dalam doa yang dipanjatkan orangtua, pastilah terselip harap agar anak-anaknya hidupnya bahagian di dunia dan akhirat. Maka, ketika orangtua melihat atau mendapati anaknya mendapat kebahagiaan dalam hidupnya, pasti mereka akan senang bukan kepalang.

Jangan sampai, ketika anda bahagia tidak berbagi kepada mereka, namun hanya datang kepada mereka ketika anda ada masalah saja. Tentu itu tidak baik.

Kelima, berbicara dengan santun dan tak menyakiti mereka


Konon, lidah itu lebih tajam dari pedang. Istilah itu menunjukan bahwa lidah punya potensi untuk menyakiti manusia, dengan potensi yang lebih menyakitkan ketimbang pedang.

 Maka, perhatikan juga bagaimana cara bicara anda kepada orangtua. Terlebih lagi ibu anda, seorang wanita yang umumnya lebih mudah rapuh dengan kata-kata.

Anda perlu menggunakan bahasa yang baik ketika berkomunikasi dengan orangtua. Sekalipun, itu dalam kondisi anda sedang kesal atau hati tak karuan. Jangan sampai kata-kata anda menyakiti hati mereka.

Ingatkah anda ketika bayi, bagaimana anda selalu menangis ketika diminta untuk makan, namun orangtua anda yang mungkin kesal tetap sabar menyuapi anda dan mengelapi area mulut anda yang belepotan dengan baju lusuhnya?

Sesungguhnya tak layak bagi anda untuk menjadikan kekesalan sebagai pembenaran untuk tak bersabar ketika berkomunikasi dengan orangtua.


Keenam, senantiasa mendoakan kebaikan untuknya


Selain itu, bentuk bakti kepada orangtua adalah dengan senantiasa mendoakan kebaikan untuknya. Baik ketik ia masih hidup, maupun ketika sudah mati.

Doa adalah sesuatu yang sederhana untuk dilakukan namun kerap diabaikan. Padahal, doa adalah bentuk ibadah dan banyak dampaknya bagi kehidupan.

Anda mungkin tak tau, seberapa serius orangtua anda mendoakan anda. Mereka tentunya selalu menyimpan harapan tentang berbagai kebaikan untuk anda.

Maka sebagai anak, semestinya anda juga tak lelah dalam mendoakan mereka.  Jangan bosan dan teruslah anda lakukan.  Toh, sekali lagi, berdoa adalah sesuatu yang sangat sederhana dan tak memakan waktu yang lama.

Belum lagi, ada sebuah hadits yang berkata bahwa pada intinya, ketika kita mendoakan kebaikan kepada orang lain, maka malaikat hadir dan mengaminkan agar kebaikan yang kita harapkan untuk orang lain juga dirasakan oleh kita.

Bahkan, berdoa ini mestinya tetap anda lakukan meski mereka sudah meninggal. Doa anak yang soleh adalah satu hal yang mungkin dapat meringankan beban mereka di dunia setelah mati.


Ketujuh, memberi mereka hadiah


Cara lain sebagai wujud bakti kita kepada orangtua bisa dengan memberi mereka hadiah. Hadiah, adalah sesuatu yang diberikan tanpa balasan jasa atau apapun.

Artinya, sesuatu yang diberikan sukarela dan cuma-cuma tanpa syarat apapun. Bukan memberi sesuatu dengan syarat tertentu. Apalagi, syaratnya memberatkan. Kalau itu namanya memberi pekerjaan.

Anda juga dapat memberikan orangtua anda berbagai hal yang ia tak minta, dan anda memberinya tanpa mengharap sesuatu sebagai timbal balik.

Memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta diantara orang yang memberi dan orang yang diberi. Akan ada tambahan kehangatan dari setiap hadiah yang diberikan. Maka dari itu, sempatkanlah memberi hadiah kepada orangtua. Tentu, sebisa yang anda lakukan.

Terkadang, orangtua sebenarnya tak memandang berapa nilai hadiah yang diberikan. Apapun itu pemberian anak, mereka umumnya merasa senang menerimanya.


Kedelapan, mengurusnya ketika sudah tak berdaya


Ada masanya orangtua memasuki masa tua. Dimana ia telah kehilangan daya untuk melakukan berbagai upaya. Mulai dari bekerja, mengurus rumah tangga, dan sebagainya.

Pada titik ini, adalah tanggung jawab anak untuk menjamin kehidupan orangtua.

Anak adalah satu-satunya harapan orangtua ketika mereka ada dalam keadaan yang tak berdaya. Orangtua mungkin saja pada masa jayanya memiliki anak buah, memiliki orang-orang loyal, dan sebagainya.

Namun, ketika mereka sudah renta dan tak berdaya, mungkin yang akan loyal dan berbakti kepada mereka hanya tersisa anda sebagai anak-anaknya.

Untuk itu, jangan putuskan harapan orangtua. Uruslah mereka ketika tak berdaya sebagaimana mereka mengurus anda ketika anda juga belum berdaya.

Bukankah dulu ketika anda bayi anda juga makhluk tak berdaya? Untuk melakukan apa apa mesti dibantu oleh orangtua?

Kesembilan, mengurusi jenazahnya


Mengurus jenazah adalah hal terakhir yang mungkin bisa anda lakukan ketika anda masih menemui jasadnya di bumi. Maka, usahakan dan pastikan anda juga menjadi bagian dari orang yang mengurusi jenazahnya.

Setelah orangtua anda dikubur, tak akan ada lagi momen bagi anda untuk berjumpa secara fisik dengannya.

Demikian 9 cara berbakti kepada orangtua. Tentu saja, masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan. namun artikel ini hanya mencoba mengulas garis besarnya saja.

Tinggalkan komentar