1. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah…
A. upeti dan hatta
B. upeti, hatta, dan nujum
C. raja, elok, dan nujum
D. elok dan nujum
E. upeti, putri, dan nujum
2. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu…
A. kemustahilan
B. kesaktian
C. istana sentris
D. anonim
E. bahasa
3. Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si bungkuk air itu dalam.
Kata yang digaris bawahi pada penggalan hikayat di atas menggunakan majas…
A. antonomasia
B. alegori
C. perumpamaan
D. simile
E. metafora
4. Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, “Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?”
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di atas adalah…
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. selanjutnya
5. Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda.
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah…
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
6. Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana. Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu.
Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”
Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati. (Penjedar Sastra, Dr.C. Hooykaas)
Karakteristik sastra Melayu Klasik yang paling dominan dalam hikayat di atas adalah … .
A. tema
B. latar
C. sudut pandang
D. tokoh
E. alur
7. Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana. Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu.
Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”
Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati. (Penjedar Sastra, Dr.C. Hooykaas)
Hal utama yang diceritakan dalam hikayat di atas adalah … .
A. Dua ekor burung yang berbuat baik kepada seekor kura-kura
B. Kura-kura yang celaka akibat tidak patuh pada kesepakatan
C. Kecerdikan dua ekor burung dalam memindahkan kura-kura
D. Kekaguman orang-orang kepada kura-kura yang diterbangkan dua ekor burung
E. Persahabatan antara burang dan kura-kura
8. Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana. Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu.
Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”
Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati. (Penjedar Sastra, Dr.C. Hooykaas)
Nilai moral yang terdapat dalam hikayat di atas adalah … .
A. Saling menolong terutama pada musim kemarau
B. Menjalin kerja sama merupakan kunci dari persahabatan
C. Mencari siasat dalam melakukan suatu pekerjaan
D. Manjalin persahabatan dengan siapa pun.
E. Pentingnya menaati kesepakatan agar tidak celaka
9. Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskin pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.
Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah …
A. Tubuhnya digerogoti penyakit
B. Buruknya pelayanan rumah sakit
C. Susahnya menjadi orang miskin
D. Banyak bangsal yang kosong
E. Tidak mendapat fasilitas gratis
10. Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.
Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ….
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
11. Bila ada yang bertanya , siapa makhluk paling kikir di kampung itu, tidak akan ada yang menyanggah bahwa perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa itulah jawabannya. Semula ia hanya dipanggil Banun. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar; pada sebuah pergunjingan yang penuh kedengkian, seseorang menambahkan kata kikir di belakang nama ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun Kikir. Konon, hingga riwayat ini disiarkan, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kekikiran Banun.
Pernyataan yang sesuai dengan teks cerpen di atas adalah …
A. Banun menobatkan diri sebagai orang kikir
B. Predikat Banun Kikir didasari kedengkian
C. Banun tidak pernah tahu rekor kikir itu
D. Banun tidaklah kikir tetapi hemat
E. Tidak ada yang pernah bertanya tentang Banun
12. Hikayat termasuk ke dalam jenis teks ….
A. Narasi
B. Prosedur
C. Laporan
D. Eksposisi
E. Deskripsi
13. Manakah yang bukan termasuk karakteristik hikayat?
A. kemustahilan
B. kesaktian tokoh-tokohnya
C. anonim
D. keunikan
E. menggunakan alur berbingkai/ cerita berbingkai.
14. Ciri bahasa yang dominan pada hikayat adalah …
A. menggunakan bahasa Melayu
B. banyak menggunakan konjungsi pada awal kalimat
C. mengandung nilai-nilai kehidupan
D. menggunakan bahasa yang sukar dipahami
E. diceritakan secara lisan sehingga tidak diketahui penulisnya
15. Hikayat banyak menggunakan kata arkais. Yang dimaksud kata arkais adalah ….
A. kata-kata baku
B. kata-kata Melayu yang sudah jarang digunakan
C. kata-kata yang sudah jarang digunakan
D. kata-kata resapan dari bahasa asing
E. kata-kata yang tidak terdapat di kamus
Q16. Salah satu karakteristik hikayat adalah menggunakan alur berbingkai. Yang dimaksud alur berbingkai adalah …
A. alur maju
B. alur mundur
C. alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain
D. alur campuran
E. alur yang membahas tokoh lain
17. Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …
A. Basmilah jika melihat kejahatan
B. Jangan menyombongkan diri
C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
D. Hendaklah menolong orang dalam kesulitan
E. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan
18. Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.
Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….
A. pemberani
B. baik budi
C. sombong
D. setia
E. kasar
19. ”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
A. mendahulukan kepentingan umum
B. menghormati orang lain
C. menegur orang dengan bahasa yang sopan
D. menolong orang yang sedang menderita
E. membantu orang yang sedang bersedih hati
20. Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu.
Nilai yang terdapat pada penggalan tersebut adalah ….
A. sosial
B. moral
C. budaya
D. agama
E. pendidikan
21. apa yang dimaksud dengan Hikayat?
cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di dalam masyarakat.
jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas.
bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris dengan pemilihan kata yang indah.
suatu bentuk karya sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu lama yang berisikan tentang cerita, kisah, dan dongeng.
22. Di bawah yang termasuk ciri-ciri Hikayat adalah?
Istana Sentris
Bersifat Modern
diketahui pengarangnya
Antonim
23. Berikut ini yang bukan merupakan contoh hikayat adalah …
Sri Rama
Si Miskin
Indera Bangsawan
Laskar Pelangi
24. Kata arkais adalah ….
Kata populer saat ini
Kata baku yang resmi
Kata sulit yang tidak dimengerti
Kata unik yang baru muncul
Kata yang sudah jarang digunakan
25. Watuwe lalu mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak saat itu Towjatuwa dan anak keturunannya berjanji untuk melindungi bintang yang berada di sekitar sungai Tami dari para pemburu.
Pesan Moral yang terdapat pada cerita tersebut adalah…
Harusnya orang makan daging
Pentingnya menepati janji
Harus menghormati orang lain
kita harus pandai membahagiakan orang lain
Hendaknya memilih keluarga yang bisa memberikan keturunan
26. Kata yang bermakna tonjolan kecil dan bundar dalam kata arkais yaitu. . .
Cembul
selat
Comel
Cumel
selit
27. Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: “Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?”
Isi kutipan tersebut menceritakan tentang…
Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.
Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan.
Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak.
Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja.
Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam suatu musyawarah.
28. Amanat yang terkandung dalam kutipan berikut adalah…
Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: “Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?”
Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun seorang raja.
Sebaiknya seorang raja memiliki keturunan agar ada yang meneruskan kekuasaannya.
Segala sesuatu harus diputuskan secara musyawarah mufakat.
Dalam sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang hadir.
Orang yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya.
29. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.
Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu…
disebarluaskan secara lisan
statis
kesaktian
anonim
istana sentris
30. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang bergaris bawah pada penggalan hikayat di atas memiliki makna…
diusir
diminta
diperintah
diizinkan
diharapkan
31. Hikayat termasuk jenis?
Strata
Sastra
Satra
Sara
32. Unsur instrinsik hikayat adalah
Tema, Alur, Nilai
Nilai, Tokoh, Latar
Latar, Amanat, Tema
Amanat, Isi, Koda
33. Kaidah kebahasaan hikayat
Arkatras
Arkais
Arkritus
Arkasis
34. tokoh dalam teks hikayat biasanya memiliki
kekurangan
kegalauan
kesaktian
kesetiaan
35. bagaimana kepengarangan pada hikayat?
tertulis jelas
nama asli
tidak bernama
nama pena
36. Kata hatta dalam bahasa Melayu memiliki arti
harta
marga
hak
maka
37. Ferguso memang buaya darat sejati yang tak tahu malu. Mentang-mentang kaya.
mana yang merupakan kata bermajas?
kaya raya
buaya darat
mentang-mentang
tak tahu malu
38. yang bukan nilai-nilai dalam hikayat ialah
A. nilai moral
B. nilai sosial
C. nilai agama
D. nilai ujaran
39. latar tempat hikayat Indera Bangsawan adalah
A. istana, hutan, gua
B. gua, istana, pantai
C. tebing, gua, istana
D. gua, desa, kerajaan
40. hal yang menunjukan ciri khas hikayat adalah
A. Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau mengalahkan Buraksa.
B. Indera Bangsawan dan Syah Peri adalah anak Raja yang berpetualang di tengah hutan
C. Tuan putri terkesan dengan kecakapan Indera Bangsawan dan memberinya hadiah
D. Syah Peri berpisah dengan saudaranya dan mecarinya kemana-mana