Menginjak masa SMP, mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran yang wajib di ikuti dan tentu saja dikuasai oleh siswa.
Namun, menguasai seluruh materi secara penuh tentu saja sulit. Maka minimalnya memahami ringkasan materi bahasa Indonesia kelas 7 saja sudah oke. Berikut ini Saya sajikan materi bahasa Indonesia dengan ringkas. Mudah-mudahan membantu untuk membuat rangkuman.
Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 (Semester 1 dan 2)
Materi yang dibahas di kelas 7 bahasa Indonesia setidaknya ada delapan. Kedelapan materi ini akan dibahas dengan ringkas, jelas, dan padat. Antara lain:
Bab 1: Teks Deskripsi ( Belajar Mendeskripsikan)
Bab 2: Teks Cerita Fantasi (Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi)
Bab 3: Teks Prosedur (Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur)
Bab 4: Teks Laporan Hasil Observasi ( Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi)
Bab 5: Puisi Rakyat (Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkerasikan Puisi Rakyat)
Bab 6: Fabel ( Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel)
Bab 7: Surat Pribadi dan Surat Dinas ( Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas)
Bab 8: Membaca (Menjadi Pembaca yang Efektif)
Ringkasan Teks Deskripsi (Bab 1)
Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks penggambaran mengenai suatu objek. Tujuan dari dibuatnya teks deskripsi adalah unuk menggambarakan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, teks deskripsi dibuat untuk melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis.
Struktur Teks Deskripsi
Setidaknya, struktur deskripsi terdiri dari tiga bagian. Antara lain:
1. Identifikasi
Berisi nama objek, lokasi, dan gambaran umum dari objek yang akan dideskripsikan.
2. Deskripsi Bagian
Berisi rincian dari objek yang dideskripsikan. Pada bagian ini, objek digambarkan secara rinci.
3. Penutup atau Simpulan
Penutup berisi kesan umum yang isinya pandangan subjektif penulis mengenai objek yang dideskripsikan.
Ciri Kebahasaan Teks Deskripsi
1. Penggunaan Kalimat Perincian untuk Mengkongkretkan
Kalimat perincian adalah kalimat yang fungsinya merinci kalimat yang sifatnya umum. Misalnya jika kalimat umumnya adalah ‘Ibuku sosok yang baik’, maka kalimat perinciannya berisi gambaran rinci dari baik yang melekat pada sosok ibu. Baiknya bagaimana dan seperti apa?
2. Penggunaan Kalimat yang Menggunakan Cerapan Pancaindera
Maksudnya adalah kalimat yang ketika disajikan akan membut pembacanya seolah melihat, mendengar, meraba, merasa, atau mengecap. Misalnya kalimat Hujan rintik membasahi pohon yang semula kering.
3. Penggunaan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang memiliki imbuhan. Misalnya memakan, melihat, menyayangi, dsbg.
4. Penggunaan Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Misalnya kata indah dengan elok, memukau dengan mengagumkan, dsbg.
5. Penggunaan Kata Depan
Kata depan adalah kata yang biasanya menyertai kata dasar dan posisinya ada di depannya. Misalnya di, ke, pada, kepada, dan dari.
6. Penggunaan Kata Khusus
Yakni lawan dari kata umum. Misalnya jika kata umumnya hewan, maka kata khususnya monyet, marmut, cebong, dsbg.
7. Penggunaan Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memberi efek tertentu. Majas banyak macamnya seperti personifikasi dan hiperbola.
Ringkasan Teks Cerita Fantasi
Pengertian Teks Cerita Fantasi
Teks cerita fantasi adalah salah satu jenis teks cerita yang isinya berupa hasil khayalan atau imajinasi. Baik dari sisi tokoh, tempat, maupun konten penceritaan lainnya.
Ciri Teks Cerita Fantasi
Ciri khas tek cerita fantasi adalah sebagai berikut:
- Isinya memuat hal yang aneh, ajaib, bahkan misterius
- Ide ceritanya dari khalayan penulis
- Menggunakan berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu
- Tokoh yang unik (memiliki kesaktian)
- Sifatnya fiksi
Struktur Teks Cerita Fantasi
1. Orientasi
Bagian pengenalan latar dan tokoh yang diceritakan.
2. Komplikasi
Berisi masalah yang dialami oleh para tokoh dalam cerita.
3. Resolusi
Berisi penyelesaian masalah yang dialami para tokoh dalam cerita.
Ringkasan Teks Prosedur (Bab 3)
Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang berisi tahapan, cara, atau langkah-langkah dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam khazanah penulisan populer, teks ini sering disebut juga teks how to.
Struktur Teks Prosedur Cara Membuat
1. Tujuan
Berisi pembukaan teks yang berupa tujuan pemilihan hal atau topik yang akan dibahas tahap, cara atau langkah kegiatannya.
2. Bahan dan Alat
Berisi rincian bahan dan alat yang diperlukan dalam proses melakukan suatu kegiatan.
3. Langkah
Berisi langkah-langkah dan rinciannya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
4. Penutup
Berisi penekanan pada keuntungan dalam pembuatan.
Struktur Teks Prosedur Cara Melakukan Pekerjaan
1. Tujuan
Berisi pengantar umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau dilakukan, sekaligus berisi motivasi melakukan pekerjaan.
2. Langkah
Berisi urutan langkah, tahapan, atau cara dalam melakukan pekerjaan.
3. Penutup
Sifatnya pilihan, tidak wajib ada. Isinya hanya pelengkap saja. Bisa berupa ucapan selamat atau motivasi kembali untuk melakukan tahapan,langkah, atau cara dalam melakukan pekerjaan.
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
1. Penggunaan Kalimat Perintah
Yakni kalimat yang menuntut adanya reaksi tindakan ketika disampaikan. Misalnya: Posisikan tubuh Anda di depan gawang!, Jangan pergi dulu, kemarilah!, dsbg.
2. Penggunaan Kalimat Rinci dan Memiliki Batasan
Sebagai teks yang bersifat perintah instruksional, isi teks prosedur harus jelas, sehingga bisa diaplikasikan.
Contoh kalimat rinci dan memiliki batasan: Selanjutnya, angkat tangan bagian kanan.Contoh tidak memiliki batasan: Selanjutnya, angkat tangan.
3. Pengggunaan Kata Keterangan (Cara, Alat, dan Tujuan)
Kata keterangan adalah kata yang fungsinya untuk menerangkan sesuatu.
Contoh keterangan cara: dengan baik, dengan seksamaContoh keterangan alat: dengan palu, dengan komporContoh keterangan tujuan: agar tidak merusak kain, agar tidak gosong
4. Menggunakan Kalimat Saran atau Larangan
Yakni kalimat yang fungsinya memberikan saran atau larangan
Contoh saran: Sebaiknya lakukan dengan hati-hati.Contoh larangan: Hindari jalan yang berliku jika masih belajar mengendarai motor.
5. Penggunaan Imbuhan Akhiran -i, -kan, dan -lah
Ketiga imbuhan akhir diatas memberikan fungsi kata menjadi kata perintah. Maka banyak ditemukan di teks prosedur. Contoh: hargai, hindari, berikan, dan sebagainya.
Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi (Bab 4)
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi hasil pengamatan terhadap suatu objek dengan seksama.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Dalam materi bahasa Indonesia kelas 7, struktur teks laporan hasil observasi ada 3. Yakni:
1. Pernyataan umum/definisi umum
Berisi definisi atau informasi umum mengenai objek yang akan dibahas di dalam teks.
2. Deskripsi bagian
Deskripsi bagian berisi perincian dari hal-hal yang terdapat pada objek yang diamati.
3. Simpulan
Berisi ringkasan umum dari hal yang dilaporkan.
Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Menggunakan kata istilah
Yakni kata yang penggunaannya ada pada bidang-bidang tertentu. Contoh: erosi, delta, eksositem, resep, diagnosa, dsbg.
2. Menggunakan imbuhan asing
Imbuhan asing adalah kata imbuhan yang diserap dari bahasa asing. Misalnya imbuhan anti, bi, de, ekstra, hiper, in, infra, -si,-if dan sebagainya. Contoh kata berimbuhan asing: antiklimaks, bilateral, dehidrasi, dsbg.
Ringkasan Puisi Rakyat (Bab 5)
Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah puisi lama yang memiliki akar sejarah dalam khazanah kehidupan rakyat Indonesia di masa lalu. Puisi ini identik dengan kandungan nilai dan muatannya yang bagus untuk disampaikan.
Puisi yang termasuk puisi rakyat adalah syair, gurindam, dan pantun.
Perbedaan Syair, Pantun, dan Gurindam
Ciri Syair
- Syair berisi empat baris
- Setiap barisnya terdiri dari 8-14 kata
- Bersajak a-a-a-a
- Semua baris adalah isi
- Bahasa biasanya berupa bahasa kiasan
Ciri Pantun
- Berisi empat baris
- Setiap barisnya terdiri dari 8-14 suku kata
- Bersajak a-b-a-b
- Baris 1 dan 2 sampiran, baris 3 dan 4 isi
Ciri Gurindam
- Berisi dua baris
- Setiap barus terdiri dari 10-14 suku kata
- Setiap baris memiliki rima yang sama
- Merupakan kesatuan utuh
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
- Baris kedua berisi jawaban, akibat, atau masalah
- Isinya biasanya berupa nasihat atau filosofi hidup
Ciri Kebahasaan Teks Puisi Rakyat
Dalam pantun, syair, dan gurindam, biasnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut:
1. Penggunaan Kalimat Perintah
Kalimat yang isinya bermaksud memberi perintah. Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya!
2. Penggunaan Kalimat Saran
Kalimat yang isinya bermaksud memberikan saran atau masukan. Contog: Sebaiknya kau pikir dahulu.
3. Penggunaan Kalimat Ajakan
Kalimat yang isinya bermaksud mengajak untuk melakukan atau memiliki kecendruangan terhadap sesuatu. Contoh: Marilah kita mengaji setiap hari.
4. Penggunaan Kalimat Seru
Kalimat yang isinya berupa ekspresi rasa. Baik kagum, heran, senang, dan sebagainya. Contoh: Alangkah indah alam raya ini.
5. Penggunaan Kalimat Larangan
Kalimat yang isinya mendorong orang untuk menghindari sesuatu. Contoh: Jangan berprasangka buruk!
6. Penggunaan Kojungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung yang biasanya ada pada puisi rakyat adalah konjungsi tujuan konjungsi sebab, konjungsi akibat, dan konjungsi syarat.
Ringkasan Teks Fabel (Bab 6)
Pengertian Teks Fabel
Fabel adalah salah satu jenis teks narasi (cerita) yang isinya menceritakan tentang kehidupan hewan atau binatang yang seolah-olah bisa hidup dan melakukan kegiatan sebagaimana manusia.
Unsur Teks Fabel
Unsur yang ada dalam fabel antra lain:
- Tema
- Latar
- Tokoh
- Watak tokoh
- Konflik
- Amanat
- Cara penceritaan
- Tujuan komunikasi
- Alur
- Pesan
Struktur Teks Fabel
Struktur teks fabel tak jauh berbeda dengan teks berjenis cerita lainnya sebagaimana teks cerita fantasi.
- Orientasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda (Pilihan)
Ciri Kebahasaan Teks Fabel
1. Penggunaan Sinonim dan Antonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama, sedangkan antonim kata-kata yang memiliki makna yang berbeda.
2. Penggunaan kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang ditandai dengan tanda kutip dua (“), misalnya, “Aku lapar!”
3. Penggunaan Kata Seru
Kata seru adalah kata yang menunjukan ekspresi hati, misalnya oh, wah, duh, dan sebagainya.
4. Penggunaan Kata Sandang
Kata sandang adalah kata yang dilekatkan pada orang. Misalnya kata si dan sang.
5.Penggunaan Kata Depan
Kata depan adalah kata yang diletakkan dibagian depan kata lainnya. Misalnya ke, di, kepada, dari, dan pada.
Mengenai ringkasan atau rangkuman bab 7 sampai bab 8 materi bahasa Indonesia, akan disajikan menyusul atau diupdate selanjutnya