Aturan Penggunaan Huruf Kapital Bahasa Indonesia Lengkap

Setiap negara memiliki bahasanya masing-masing. Tentu saja, bukan sekedar bahasanya, melainkan juga pengaturan dalam penggunaan bahasa. Termasuk, bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mengenal sebuah pedoman yang diberi nama PUEBI atau Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Isinya mengatur berbagai cara dalam mengekspresikan bahasa dalam bentuk tulis. Diantaranya dalam penggunaan huruf kapital.
Berikut panduan yang dapat Anda perlajari dan jadikan pegangan dalam kegiatan berbahasa Anda, khususnya dalam tata tulis.

Pengertian Huruf Kapital


Huruf kapital adalah huruf besar. Begitu sederhananya. Meski secara makna artinya sederhana, namun cara penggunaannya relatif kompleks. Mengingat jika mengacu kepada aturan, ada kaidah-kaidah tertentu yang mesti dipatuhi. Dimana kaidah tersebut menjelaskan kapan seharusnya huruf ini digunakan dan kapan tidak digunakan.
Sebetulnya bukan bahasa Indonesia saja yang mengatur hal semacam ini. Negara lain juga sama. Jika Anda belajar bahasa Arab atau memahami al-Quran, Anda juga pasti menemukan aturan semacam ini. Kata-kata dan rangkaian kalimat dalam bahasa Arab juga tidak bisa ditulis sembarangan. Ada tanda-tanda atau aturan tertentu dalam penggunaannya

Penggunaan Huruf Kapital yang Benar


Huruf kapital digunakan tidak sembarangan. Mesti ada sebabnya. Berikut ini alasan-alasan yang membenarkan Anda untuk menggunakan huruf yang satu ini.

1. Huruf kapital digunakan untuk awal huruf dalam sebuah kalimat

Untuk memahami poin pertama ini, Anda harus paham konsep kalimat. Kalimat adalah susunan kata yang memiliki makna utuh dan diawali huruf kapital dan diakhiri tanda titik di bagian ujungnya.
Dengan demikian, ketika Anda mengawali kalimat, maka wajib hukumnya menggunakan huruf kapital di awal hurufnya. Begitu juga ketika Anda ingin menuliskan kalimat baru setelah tanda titik, Anda juga wajib.

Contoh huruf kapital awal kalimat:

  • Adik belajar setiap hari.
  • Apakah Kamu sudah mandi?
  • Jangan Kamu buka kotak sampah itu!
  • Aku makan enak hari ini. Sedangkan tetanggaku kelaparan. Apakah Aku kejam?

2. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur nama orang atau julukan orang

Ketika menulis nama seseorang atau julukan yang melekat kepada orang tersebut, Anda juga mesti menggunakan huruf kapital disetiap unsur namanya. Tak peduli pendek ataupun panjang unsur nama tersebut.

Contoh huruf kapital nama orang:
  • Susilo Bambang Widodo
  • Ujang
  • Sang Penakluk Konstantinopel (Merujuk sosok orang Muhammad Al-Fatih)
  • Sang Proklamator (Merujuk sosok orang  Soekarno)
  • Hercules (Merujuk sosok orang bernama Rozario Marshal)
Namun, untuk aturan ini ada pengecualian dalam beberapa kasus yang menjadikan awalan dari unsur nama orang tidak perlu dibuat huruf kapital Yakni jika nama orang yang dimaksud merujuk kepada nama satuan ukuran atau jenis serta memiliki makna anak dari.

Contoh nama satuan dan jenis:
  • Mesin diesel (Diesel nama orang yang menemukan mesin diesel, namun dalam kata ini diesel merujuk kepada jenis mesin)
  • 10 volt (Volt atau Volta sebetulnya nama orang, yakni penemuan satuan volt. Namun, dalam kata ini volt yang dimaksud bukanlah nama orang, melainkan satuan ukuran)
Contoh anak dari:
  • Ali bin Abi Thalib
  • Edwin van Der Sar
  • Endang boru Tampubolon

3. Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat dalam petikan langsung

Huruf besar juga bisa Anda gunakan ketika mengawali kalimat yang Anda buat dalam sebuah petikan langsung. Sebagaimana mungkin sudah Anda ketahui, petikan langsung itu ditandai dengan tanda (“).

Contoh huruf kapital petikan langsung:
  • Dia berkata,”Aku tak mau berpisah denganmu Ibu. Tetaplah disini.”
  • Makan dulu Nak, jangan lupa.”
  • Ahmad bilang,”Jangan tidur setelah solat subuh!”

4. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari nama-nama yang berhubungan dengan agama

Agama adalah hal yang sakral. Oleh karena itu, dalam penulisan berbagai hal yang berhubungan dengan agama mesti menggunakan huruf kapital juga sebagai bentuk penghormatan. Baik dalam penulisan nama agamanya, nama kitab suci, serta Tuhannya.

Contoh huruf kapital nama agama:
  • Abdul adalah orang yang beragama Islam.
  • Ia rajin membaca ayat suci Alquran.
  • Setiap hari, Ia berdoa kepada Allah Swt.
  • “Hanya Engkau tempat memohon,” Ia berharap doa yang dipanjatkan dikabulkan-Nya. (Engkau dan nya menggunakan huruf kapital karena merujuk kepada Allah Swt)

5. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur nama gelar

Gelar yang dimaksud dalam pembahasan ini mencakup berbagai gelar yang bisa didapatkan manusia. Baik itu gelar yang didapat sebagai bentuk penghormatan, gelar karena garis keturunan, gelar sebagai seorang yang ahli agama, maupun gelar akademik yang melekat pada nama orang.
  • Contoh huruf kapital nama gelar
  • Sultan Alaudin (Gelar kehormatan)
  • Tubagus Ahmad Syafii (Gelar keturunan)
  • Buya Hamka (Gelar kehormatan)
  • Nabi Ibrahim (Gelar agama)
  • Kiai Haji Muhammad Nuh (Gelar agama)
  • Profesor Amien Rais (Gelar akademik)
  • Raden Ajeng Kartini (Gelar keturunan)
  • Gelar-gelar semacam ini juga diberlakukan pengguanaan huruf kapital didalamnya jika digunakan dalam bentuk sapaan.
  • Mohon maaf Kiai, silahkan diminum tehnya!
  • Sudah seminggu saya sakit Dok, obatnya apa ya?
  • Aku tidak mau menikah denganmu Den, sungguh!

6. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur nama jabatan ataupun pangkat jika setelahnya diikuti nama orang

Penggunaan huruf besar ini juga berlaku jika Anda menulis nama jabatan atau pangkat. Namun, syaratnya nama jabatan ataupun pangkat tersebut mesti diiringan dengan nama orang yang memiliki jabatan atau pangkat itu. Jika tidak, maka tidak perlu digunakan.

Contoh huruf kapital nama jabatan:
  • Dia bertemu dengan Jenderal Sudirman di dalam mimpinya.
  • Ekonomi di zaman Presiden Jokowi meroket menuju angkasa.
  • Komisaris Polisi Agung Widodo naik jabatan.
  • Setelah menjadi gubernur, aktivitas Gubernur Ridwan Kamil menjadi lebih padat. (Coba perhatikan, ada dua kata gubernur dalam kalimat ini. Namun yang satu kecil dan yang satu kapital. Alasannya karena yang pertama tidak diiringi nama, sedangkan yang kedua diiringi)

7. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari nama bahasa, bangsa, maupun suku bangsa

Ketika Anda ingin menuliskan sebuah nama yang merujuk kepada bahsa, bangsa, maupun suku bangsa, maka wajib mengawalinya dengan huruf kapital. Harus diingat, yang kapital itu bagian namanya saja. Adapun tulisan bahasa, bangsa, ataupun suku, tidak perlu dengan huruf besar.

Contoh huruf kapital nama bahasa, bangsa, dan suku
  • suku Jawa
  • bahasa Sunda
  • bangsa Melayu
  • bangsa Indonesia
  • bahasa Arab
  • Banyak suku yang ada di Indonesia, antara lain Jawa, Sunda, Melayu, Dayak, dan lainnya.
Namun, ada pengecualian khusus bagi penggunaan nama bahasa, bangsa, serta suku jika bentuk katanya sudah lagi bukan bukan kata dasar. Misalnya sudah diimbuhi oleh imbuhan-imbuhan tertentu. Nah, dalam kondisi ini, tidak perlu dibuat huruf besar lagi.

Contoh:
  • Gaya bicaranya keinggris-inggrisan.
  • Wajah bule itu seperti kesunda-sundaan.

8. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari nama hari, bulan, tahun, dan hari besar tertentu

Anda juga perlu menggunakan huruf besar manakala menuliskan huruf pertama dari nama-nama waktu dalam penanggalan. Baik itu ketika menuliskan nama hari, nama bulan, nama tahun, hingga hari yang dianggap hari raya.

Contoh huruf kapital nama hari
  • hari Senin
  • hari Selasa
  • hari Rabu
  • hari Kamis
  • hari Jumat
  • hari Sabtu
  • hari Minggu

Contoh huruf kapital nama bulan
  • bulan Muharram
  • bulan Safar
  • bulan Ramadhan
  • bulan Agustus
  • bulan Juli
  • bulan Januari
  • bulan Syawal

Contoh huruf kapital nama tahun
  • tahun Kabisat
  • tahun Hijriah
  • tahun Masehi
  • tahun Gajah

Contoh huruf kapital nama hari raya
  • hari Idul Fitri
  • hari Idul Adha
  • hari Assyuro
  • hari Galungan
  • hari Natal
  • hari Paskah

9. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur nama suatu peristiwa sejarah

Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah peristiwa yang dianggap menarik dan besar sehingga penting untuk diingat serta direkam kejadiannya. Ketika menuliskan nama peristiwanya, maka harus juga menggunakan huruf besar.

Contoh huruf kapital peristiwa sejarah:
  • Perang Dunia I
  • Peristiwa Rengasdengklok
  • Konfrensi Meja Bundar
  • Perang Paderi
  • Penaklukan Konstantinopel
  • Perang Badar
Namun, nama peristiwa sejarah ini tidak perlu menggunakan huruf kapital jika yang dirujuk bukanlah nama peristiwanya.

Contoh:
  • Aku memiliki meja bundar.
  • Dia memprediksi besok akan terjadi perang dunia.

10. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari nama geografi

Dalam menuliskan suatu tempat yang merujuk kepad letak geografis tertentu, Anda juga wajib menggunakan huruf kapital.  Baik itu tempat yang sifatnya alami (hasil bentukan alam atau Sang Pencipta seperti sungai, danau, laut, dan sebagainya) maupun buatan (kota, desa, provinsi, dan sebagainya)

Contoh huruf kapital nama geografi alami:
  • Sungai Amazon
  • Danau  Toba
  • Selat Malaka
  • Air Terjun Niagara
  • Dataran Tinggi Golan
  • Gurun Gobi
  • Pegunungan Himalaya
  • Bukit Teletubbies
  • Gunung Sadahurip
  • Ngarai Sianok
  • Teluk Arab
Contoh huruf kapital nama geografi buatan
  • Provinsi Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Kota Makkah
  • Los Angeles
  • New York
  • Desa Congeang
  • Kelurahan Sadakeling
  • Kecamatan Wanayasa
  • Kabupaten Binjai
  • Gang Kelinci
  • Lenteng Agung
Namun, ada pengecualian jika penggunaan nama geografi yang dimaksud tidak merujuk kepada suatu tempat tertentu atau nama geografi tersebut maknanya merujuk kepada jenis, maka tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contoh nama geografi bukan tempat:
  • Aku mandi di sungai. (Sungai tidak perlu kapital karena kata sungai disana tidak menunjukan tempat tertentu. Berbeda misalnya jika dijelaskan sungainya adalah sungai yang mana. Misalnya: Sungai Amazon)

Contoh nana geografi jenis:
  • Ia senang sekali makan kacang bandung. (Bandung tidak perlu kapital karena kedudukan maknanya dalam kalimat tersebut merujuk kepada nama jenis kacang, bukan Kota Bandung)
  • Dia memprediksi besok akan terjadi perang dunia.

11. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari semua kata yang terdapat pada unsur nama negara, badan, organisasi, lembaga, dan juga dokumen

Jika Anda menuliskan nama-nama diatas, Anda juga perlu mengawali setiap kata dengan huruf kapital. Pengecualiannya hanya satu, yakni jika dalam unsur tadi terdapat kata tugas, maka kata tugas tersebut tidak perlu menjadi huruf besar. Contoh kata tugas yang dimaksud antara lain di, ke, dan, yang, untuk, dan sebagainya.

Contoh huruf kapital nama negara:
  • Republik Indonesia
  • Kekhilafahan Turki Utsmani
  • Amerika Serikat
  • Kerajaan Brunei Darussalam
  • Republik Rakyat China
Contoh huruf kapital nama badan:
  • Badan Intelejen Negara
  • Badan Pertahanan Nasional
  • Badan Ketahanan Pangan
Contoh huruf kapital nama organisasi
  • Nahdhotul Ulama
  • Muhamadiyyah
  • Hizbut Tahrir Indonesia
  • Persatuan Islam
  • World Health Organization
  • Pemuda Pancasila
Contoh huruf kapital nama lembaga:
  • Majelis Ulama Indonesia
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat
  • Dewan Perwakilan Rakyat
  • Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Contoh huruf kapital nama dokumen
  • Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
  • Kartu Tanda Penduduk
  • Kartu Keluarga
  • Surat Izin Mengemudi
  • Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil

12. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur kata yang ada dalam judul karangan, artikel, buku, dan makalah

Ketika Anda menuliskan judul dalam sebuah bentuk tulisan yang Anda buat, setiap unsur kata dalam judul tersebut harus dipastikan diawali dengan huruf kapital. Kecuali, jika di dalam judul tersebut ada kata tugas yang posisinya tidak ada di posisi awal judul. Maka Anda tak perlu menggunakannya.

Contoh huruf kapital judul:
  • Laskar Pelangi
  • Negeri Lima Menara
  • Pengaruh Media Sosial bagi Remaja
  • Metode Terbaik untuk Menanggulangi Virus Corona
  • Aku membaca buku Islam Politik dan Spiritual karangan sahabatku.

13. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur nama surat kabar, majalah, dan berbagai bentuk media massa

Jika Anda perlu menulis nama dari sebuah surat kabar, majalah, atau media massa tertentu, Anda jug perlu menulis setiap unsur katanya diawali dengan huruf kapital.

Contoh huruf kapital media massa:
  • Ayahku rutin membaca koran Pikiran Rakyat.
  • Waktu kecil, aku suka membeli tabloid Soccer.
  • Salah satu media yang menarik dibaca di internet adalah Tirto.
  • Apakah harian Sinar Pembangunan masih ada?

14. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari unsur singkatan nama pada sapaan, gelar, ataupun pangkat

Dalam menuliskan singkatan-singkatan tertentu yang menyingkat suatu gelar, pangkat, ataupun sapaan. Anda juga perlu menggunakan huruf kapital dalam setiap awalan unsurnya.  Baik itu gelar singkatan agama, akademik, dan sebagainya.

Contoh singkatan sapaan:
  • Tn. Bagus
  • Ny. Ayu Dewi
  • Sdr. Bobi
Contoh singkatan gelar:
  • Dr. Mahmud Fasya (Singkatan doktor)
  • Prof.Dr. Moeflich Hasbulloh (Singkatan profesor dan doktor)
  • Susanti, S.Pd. (Singkatan sarjana pendidikan)
  • Agus Putra, M.Pd. (Singkatan magister pendidikan)
  • Charlie, S.H. (Singkatan sarjana hukum)
  • K.H. Usep Romli (Singkatan kiai dan haji)

15. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama kata yang menunjukan hubungan kekerabatan atau ungkapan sejenisnya yang digunakan dalam sapaan atau pengacuan 

Apabila Anda menuliskan kata sapaan termasuk yang menyatakan hubungan kekerabatan yang mengacu kepada orang tertentu, Anda juga perlu menuliskannya dengan huruf kapital. Baik Anda menuliskannya dengan sapaan penuh, maupun sapaan yang sifatnya singkatan.

Contoh:
  • “Aku sudah lelah, Dik!” (Dik merupakan singkatan dari sapaan Adik)
  • “Mengapa Bapak harus marah terhadap keluarga sendiri?” (Bapak mengacu pada sosok orang yang disapa)
  • “Kemari Saudara, Saya ada informasi penting.” (Kata saudara bentuk ungkapan sejenis kekerabatan yang fungsinya menyapa)
Nah, pedoman huruf kapital yang bisa Anda gunakan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar