Contoh dan Materi Teks Eksposisi Tentang Pembelajaran Daring

Dalam pembahasan Kelas 10 Bahasa Indonesia pada jenjang SMA, SMK, dan sederajat, terdapat delapan pembahasan materi yang mesti disampaikan kepada siswa. Salah satu dari delapan poin tersebut adalah materi teks eksposisi. Pengajaran terhadap teks ini dibahas setelah tuntas menyelesaikan teks laporan hasil observasi.
Selain di tingkat menengah atas, materi yang satu ini juga sebenarnya dibahas di level SMP atau Sekolah Menengah Pertama dan sederajatnya. Pada dasarnya, materinya tetap sama. Perbedaannya mungkin terletak pada konteks pembahasan, level kesederhaan materi, serta pendekatan yang mesti diberikan guru.
Dalam kesempatan kali ini, Saya mencoba menguraikan bahan ajar teks eksposisi secara ringkas dan sederhana agar mudah dipahami. Tentu saja, ini didasarkan pada berbagai referensi yang saya dapat. Terutama dari buku teks bahasa Indonesia Kelas 10.

Pengertian Teks Eksposisi

Teks Eksposisi dalam KBBI tau Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai uraian atau paparan yang memiliki tujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.
Namun nampaknya definisi secara bahasa tersebut terlalu umum. Sehingga, sulit untuk dijadikan pembeda untuk membandingkannya dengan teks lainnya.
Definisi yang lebih dalam diberikan Wikipedia. Sebagaimana dikutip, teks eksposisi adalah pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam sebuah tulisan. Dimana tujuannya adalah memberikan penjelasan ataupun pengertian kepada orang lain. Gaya teks ini banyak dijumpai dalam berbagai media populer semacam koran. Terutama dalam kolom opini.
Sementara menurut Buku Teks Bahasa Indonesia yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun 2017, Teks Eksposisi adalah teks yang secara khusus dibuat untuk menyajikan sebuah gagasan. Dengan kata lain, isinya berupa opini.
Hanya saja, dalam gagasan yang disampaikan, disertakan juga deretan penjelasan yang berisi data-data serta alasan-alasan logis yang mendukung gagasannya. Bentuk teks ini biasa ditulis lalu diekspresiken dalam berbagai ceramah, pidato, perkuliahan, opini, editorial, dan sejenisnya.


Karakter Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki karakter khusus yang menjiwainya. Sebuah teks layak dikatakan teks eksposisi apabila memiliki sifat-sifat berikut ini.


1. Subjektif

Sebagai ruang untuk menyisipkan gagasan, maka teks ini sulit dilepaskan dari unsur subjektifitas. Akibatnya, orang yang menyimak atau membaca teks eksposisi memiliki potensi untuk tidak sependapat. Bahkan, bisa jadi menyanggah atau menolaknya dengan garis kontra yang tajam.

2. Logis

Meskipun subjektif, teks eksposisi tak meninggalkan karakter logis, atau masuk akal. Dengan kata lain, orang yang menerima teks ini dapat memahami maksud dari kandungannya seperti apa. Terlebih lagi, isinya tak bisa berisi khayalan mengada-ada yang mustahil dibuktikan kebenarannya sebagaimana yang termuat dalam kisah-kisah fiksi.

3. Ilmiah

Teks ini juga mengedepankan prinsip ilmiah dalam artian ada usaha-usaha yang mengarah pada pembuktian kebenaran. Meskipun diawali dengan gagasan, namun mesti ada pengiring yang mampu membantu gagasan itu dibuktikan kebenarannya.

4. Argumentatif

Persuasif disIni maksudnya adalah bahwa teks ini punya tujuan untuk mempengaruhi pandangan orang lain mengenai suatu persoalan. Sehingga sangat mungkin pembacanya menyetujui dan memegang pendapat yang sama dengan apa yang dipegang oleh pembuatnya.

5. Faktual

Faktual disini berhubungan dengan bukti-bukti yang dipaparkan. Lazimnya, konten pembuktian yang diurai adalah sesuatu yang nyata dan tidak mengada-ada. Sehingga tidak ada penjelasan yang terkategori hoax di dalamnya.

Struktur Teks Eksposisi

Struktur yang membangun sebuah teks eksposisi ada ketiga. Masing-masing strukturnya memiliki kedudukan tersendiri dalam bangunan sebuah teks eksposisi. Berikut ulasannya.

1. Tesis

Tesis adalah bagian pembuka dari teks ini. Isinya berbicara tentang pernyataan umum dari apa yang akan disampaikan pembuat teks. Disinilah biasanya gagasan yang hendak disampaikan oleh pembuatnya dimuat. Selain itu, dari bagian ini juga penjelasan tentang isinya akan dibongkar.

Contoh Tesis Teks Eksposisi Tentang Narkoba

Narkoba adalah ancaman bagi bangsa Indonesia. Khususnya, mereka yang saat ini berada dalam kategori generasi muda. Harapannya cerahnya negeri ini di masa dapan, dapat musnah apabila problem penyebaran penggunaan narkoba tak kunjung dipecahkan

Penjelasan: Perhatikan, contoh tesis dari teks eksposisi tersebut narkoba itu berisi pernyataan, sikap, serta pandangan penulisnya terhadap suatu topik. Ada gagasan yang termuat di dalamnya. Gagasan ini nantinya akan dikembangkan melalui deretan pembuktian yang dijabarkan dalam struktur yang kedua.

2. Argumentasi

Argumentasi adalah bagian yang menguatkan tesis pada teks eksposisi. Fungsinya menjadi ruang untuk menjelaskan berbagai hal yang dapat mendukung gagasan pembuat teks yang sudah disampaikan sebelumnya dalam bagian tesis.
Agar dapat memberikan pengaruh, maka kontennya dapat bermacam-macam. Mulai dari data-data, teori, penjelasan para ahli, berita, dan lain sebagainya. Satu yang pasti, sifatnya dianggap mampu menguatkan gagasan yang diangkat di awal bagian.

Contoh Argumentasi Teks Eksposisi Tentang Narkoba

Bahaya narkoba ini terbukti dari jumlah penggunanya yang kian meningkat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kemenkumham hingga Bulan Mei 2013, terdapat 158 ribu orang yang ditahan dan dipidana karena mengonsumsi narkoba.Diperkiraan, jumlah pengguna kesluruhannya sampai pada angka 7 juta orang. 

Fakta lain yang membuat kita layak miris dan prihatin, di antara sekian banyak pengguna tersebut, mayoritas di antaranya adalah anak-anak muda. Mereka yang seusia sekolah, yakni yang SMA, SMP, bahkan SD. 

Padahal, sudah banyak data yang membuktikan bahwa pengaruh narkoba berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan jarum suntik sebagai salah satu caranya bahkan terkategori jalur penularan HIV AIDS. Sebuah penyakit yang tergolong paling bahaya dan mematikan. 

Tentu saja, bisa dibayangkan betapa kecewanya pasti para pendahulu negeri ini. Banyak diantara mereka dalam literatur sejarah mati dengan terhormat. Mereka mati karena membela agama serta tanah kelahirannya, pasti sedih jika tahu generasi penerusnya banyak yang meninggalkan dunia karena persoalan semacam narkoba.

Penjelasan:Jika kalian hubungkan contoh diatas dengan contoh yang ada dalam bagian tesis, maka hubungannya sangatlah jelas. Jika contoh pada tesis berisi gagasan yang berpandangan bahwa narkoba itu berbahaya untuk bangsa, maka pada bagian argumentasi diberikan penjelasan yang menguatkan bahwa narkoba itu memang benar-benar berbahaya.

3. Penegasan Ulang dan Rekomendasi

Penegasan Ulang dan Rekomendasi adalah bagian pamungkas yang ada dalam teks eksposisi. Posisinya dapat dikatakan sebagai penutup dari teks ini.
Umumnya, konten di bagian rekomendasi ini bersifat menegaskan ulang gagasan yang sudah disampaikan dibagian tesis. Harapannya, orang yang membaca atau menyimak teks  akan semakin terpengaruh dengan penjelasannya.Selain itu, bisa juga didalamnya diberi rekomendasi yang mesti disikapi setelah beragam penjelasan diungkapkan.

Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi

1. Memuat Kalimat Opini

Kalimat opini adalah kalimat yang isinya merupakan opini atau pendapat penulisnya. Ciri kalimat opini antara lain bersifat subjektif dan relatif. Dalam artian, memungkinkan adanya perbedaan pandangan terhadap isinya.

Contoh Kalimat Opini:
  • Sebaiknya, kebiasaan merokok itu ditinggalkan.
  • Bermain game nyatanya banyak memiliki dampak yang positif.
  • Prilaku bucin alias budak cinta telah menyebabkan penderitaan bagi banyak orang.

Penjelasan: Coba lihat ketiga kalimat di atas, apakah semua orang akan setuju dengan isinya? Pasti tidak bukan? Nah, itulah alasan bahwa kalimat di atas adalah kalimat opini.


2. Memuat Kalimat Fakta

Kalimat fakta adalah lawan dari kalimat opini. Kalimat fakta adalah kalimat yang tidak bisa dibantah. Isinya mengandung kebenaran seratus persen.

Contoh Kalimat Fakta
  • Joko Widodo adalah Presiden Indonesia yang ke-7.
  • Satu tahun masehi terdiri dari dua belas bulan.
  • Agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam.

Penjelasan: Perhatikan tiga contoh kalimat di atas, apakah bisa dibantah sebagaimana kalimat opini? Atau bisakah anda menyanggahnya? Jika tidak, itu berartu ketiganya benar-benar kalimat fakta.

3. Memuat Kata-Kata Istilah

Kata istilah adalah kata yang memiliki makna konseptual yang jelas. Biasanya, ia memiliki definisi tersendiri.

Contoh Kata Istilah:
  • Narkoba
  • Nikotin
  • Tar
  • Generasi

4. Memuat Banyak Kata Sifat

Kata sifat, atau adketifa, sering juga muncul dalam teks eksposisi. Kata sifat adalah kata yang berfungsi untuk memberikan label tertentu kepada suatu objek yang umumnya bersifat kata benda.

Contoh kata sifat:
  • Baik
  • Buruk
  • Benar
  • Salah
  • Kecil
  • Langka
  • Besar
  • Punah

Penjelasan: Dalam penggunaannya disebuah kalimat, ia pasti tidak bisa berdiri kecuali dilekatkan dengan kata benda. Misalnya, Tono adalah anak yang ‘baik’. Kata baik adalah sifat untuk Tono yang dalam kalimat tersebut merupakan nomina.

Contoh Teks Eksposisi

Contoh Teks Eksposisi Tentang Pembelajaran Daring 

Pembelajaran daring adalah konsekuensi dari merebaknya wabah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Termasuk, Indonesia. Guru, siswa, dan orangtua seluruh Indonesia dipaksa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Dampaknya, ada hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Hal ini terjadi setelah angka Covid-19 merangkak naik sekitar bulan Maret 2020. 


Para guru yang terbiasa menyapa muridnya secara langsung dan mengajari dengan media belajar yang tradisional tentunya sempat mengalami kesulitan. Bagaimana tidak, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Kemendikbud, jumlah guru yang gaptek di Indonesia masih banyak Terutama, mereka yang berusia tua. 

Begitu juga dengan para murid. Masalah yang menimpa murid umumnya adalah kejenuhan. Belajar di rumah berbeda dengan di sekolah. Tak bisa diselingi main dan bercanda dengan teman-teman. Walhasil, mereka mudah bosan. Terkait hal ini, Mendikbud Nadiem Makarim akhirnya menginstruksikan agar Guru memberikan tugasnya lebih variatif. Tidak mebosankan. 

Sementara para orangtua, mereka kewalahan apabila diminta membantu tugas anak-anaknya yang belajar dari rumah.Selain karena menambah kesibukan, kegiatan menemani belajar juga bisa membingungkan bagi sebagian orangtua. Walhasil banyak yang mengeluh di sosial media dan  kepada tetangga sekitarnya. 

Demikianlah dampak Covid-19 bagi dunia pendidikan sangat jelas negatifnya. Semua pihak boleh dikatakan terdampak. Mengingat Covid-19 ini belum berhenti hingga sekarang, maka kita perlu untuk terus menjaga protokol kesehatan seraya berdoa kepada sang Maha Kuasa agar segera berlalu.

Nah, demikianlah sekilas materi teks eksposisi yang bisa sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat anda jadikan referensi.   

Tinggalkan komentar