Dari waktu ke waktu, persaingan dalam kegiatan mencari kerja semakin berat dan kompetitif. Semakin banyak orang dengan skill yang bagus serta ketersediaan lapangan pekerjaan yang kian terbatas, membuat kamu yang kini sedang mencari kerja harus berusaha lebih ekstra. Dalam hal ini, saya memiliki saran bahwa jangan lupakan portofolio. Portofolio Kerja itu sangat penting untuk zaman sekarang.
Apa itu Portofolio Kerja?
Portofolio secara sederhana adalah gambaran yang memuat berbagai hal yang telah kamu kerjakan. Ringkasnya, pengalaman yang ditunjukkan kepada penyedia lapangan pekerjaan.
Isinya adalah hal-hal yang dapat menunjukan seberapa berkualitasnya kamu? Apakah layak untuk dipekerjakan dan mendapatkan gaji yang sepadan? Dalam hal ini, para bos tentu bisa menjadikannya sebagai bahan untuk mempertimbangkan dirimu.
Jenis Portofolio Kerja
- Portofolio Fisik
Yakni kumpulan pekerjaanmu yang dicetak dan disertakan bersamaan dengan lamaran pekerjaan. Artinya, ia di print. Jika kamu melamar di tempat yang membutuhkan jasa penulisan, maka lakukanlah proses pengumpulan karya-karya terbaik untuk disertakan dengan surat lamaran.
Termasuk juga adalah adalah bukti-bukti otentik tentang pengalaman kerjamu. Meski bukan hasil karya, tapi itu bisa membantu untuk menunjukan di tempat mana saja kamu pernah berkarya. Cetak juga.
Pada intinya, yang dimaksud fisik adalah yang dicetak. Berupa hardcopy.
- Portofolio Digital
Memasuki era industri 4.0, banyak pekerjaan baru berikut dengan proses atau mekanisme lamarannya. Banyak perusahaan yang tak lagi mensyaratkan berkas fisik. Mereka lebih memilih untuk meminta calon pekerja mengirimkannya melalui dunia digital alias virtual. Bisa melalui e-mail atau sebagainya.
Nah, jika yang diminta adalah yang semacam ini, kamu mesti kreatif. Buatlah portofolio sebaik mungkin. Selain bisa dikumpulkan secara manual dan dilampirkan dalam e-mail, sebetulnya sudah banyak situs-situs yang dapat membantu kamu membuat portofolio digital. Coba saja klik di google: situs portofolio, pasti banyak yang muncul dan dapat dicoba.
Di situs-situs tersebut, kamu dapat ‘memamerkan’ hasil karyamu kepada para bos dengan cukup memberikan sebuah link untuk dilihat. Hal itu tentu nampak praktis bukan?
Jika kamu melamar kerja didunia grafis, kamu juga bisa saja memberikan link akun sosial mediamu seperti pinterest atau instagram yang berisi karya-karya desain, fotografi, atau videomu. Biarkan pemberi kerja menilaimu.
Mengapa Portofolio Kerja Itu Penting?
Ada beberapa hal yang mampu menjadi alasan untuk menjawab hal ini. Apa saja?
1. Memberikan Kesan Awal yang Baik
Mengirim lamaran adalah pintu gerbang untuk menuju langkah-langkah selanjutnya hingga akhirnya mendapatkan kerja. Maka, agar diberi kesempatan masuk ke tahap lanjut, kamu perlu memberikan kesan yang baik.
Salah satu kesan yang baik adalah menunjukan keseriusan. Serius tidaknya bisa dilihat salah satunya dari apa yang termuat dalam lamaranmu. Jika isinya hanya menunjukan profil atau biodata pribadimu saja, pemberi kerja bisa jadi kekurangan alasan untuk mau menerimu maju ke jenjang yang lebih jauh.
2. Menunjukan Bukti
Boleh saja kamu menuliskan bahwa pendidikanmu tinggi semisal Sarjana, Master, atau Doktor.
Namun, taukah kamu? Sebagian pemberi kerja sudah tidak terlalu memedulikan itu semua. Seringkali mereka melihat keahlian calon pekerja bukan dari level pendidikannya, namun dari bukti berupaya karya dan hasil kinerjanya.
Maka penting untuk menunjukan berbagai hal yang telah kamu buat dan kerjakan agar para pemilik usaha itu percaya. Karena dalam perjalanannya, yang mereka butuhkan darimu bukanlah ijazahmu, tapi skill dan atittude yang dimilikimu!
3. Menunjukan Pengalaman
Apakah kamu sering melihat lowongan pekerjaan yang mensyaratkan wajibnya calon pekerja memiliki pengalaman? Mulai dari 1 tahun, 2 tahun, hingga 5 tahun. Kira-kira, untuk apa itu disyaratkan?
Tentu saja, jawabannya agar kelak ketika diterima kerja kamu gak bikin pusing karena sudah terjamin memiliki pengalaman. Selain itu, tidak perlu juga diajari dan diarahkan terlalu banyak sehingga menguras energi orang yang menjadi leader nya.
Nah, bukti pengalaman itu sesungguhnya tak melulu bukti sudah bekerja dimana dan dimana. Namun, bisa juga dari hasil karya-karya yang kamu buat secara konsisten bertahun-tahun lamanya.
Meskipun itu tidak menghasilkan uang atau hanya sedikit uang, namun kumpulan karya itu juga akan penting untuk memperlihatkan seberapa lama dan dalam kamu berkutat dalam bidang yang ingin kamu geluti di dunia kerja.
4. Menunjukan Kreatifitasmu
Salah satu hal yang dibutuhkan dalam pekerjaan-pekerjaan di dunia industri 4.0 adalah kreatifitas. Kemampuan mencipta dan berbeda dari banyak orang, serta peka dengan apa yang berkembang di dunia sekitar.
Nah, portofolio ini juga bisa digunakan sebagai sarana unjuk kreatifitas. Terutama, jika yang dibuat adalah dalam bentuk digital. Kemahiran dalam dunia kreatif bisa ditunjukkan disini.
Kapan Portofolio Kerja Dikumpulkan?
Sebaiknya, kamu mulai menyusunnya sejak kamu menyadari bahwa ini adalah hal yang penting dalam dunia kerja. Meskipun, kamu saat ini misalnya masih berstatus pelajar atau mahasiswa.
Sebagai contoh, jika diumpamakan kamu adalah seorang siswa SMK, kamu bisa membuat channel Yotube yang berisi kegiatan praktikmu. Jika kamu seorang yang ingin terjun menjadi fisikawan, bisa juga buat blog yang berisi caramu memecahkan berbagai masalah fisika. Jika kamu ingin menjadi penulis, bisa juga kamu mengisi blogmu dengan berbagai tulisan sebagai bekal portofolio.
Selain dapat menjadi sarana mengasah kemampuanmu, itu semua tentunya sangat berharga di masa depan.
Nah, sampai disini, sudahkah kamu berpikir bahwa Portofolio Kerja itu penting? Jika iya, ayo susun dari sekarang.