Namun, meski hemat menjadi poin yang dipertimbangkan, jangan sampai itu malah membuat siswa jenuh. Maka sebisa mungkin tetap ada daya tarik yang diberikan.
Untuk mengompromikan hal tersebut, diantara media yang digunakan, saya mencoba membuat semacam microbolog. Tulisan pendek yang saya pecah dalam beberapa potongan gambar serupa poster yang dibuat di aplikasi canva,
Saya gunakan ini untuk dibagikan kepada siswa dan diamati atau dianalisis. Mengirim gambar semacam ini jelas lebih hemat ketimbang mengirim video. Disaat yang sama, lebih menarik juga ketimbang hanya mengirim teks tanpa gambar yang cenderung menjemukan.
Sederhana sebetulnya. Hanya memasukan dan memenggal teks dengan paduan gambar agar lebih eye catching dimata siswa.
Ini adalah bagian judul. Saya dalam kesempatan ini mencoba mengangkat judul Cara Sukses di Usia Muda. Topik yang saya pikir relevan. Sebaiknya memang bikin sendiri dan jangan sembarang copas. Jangan sampai topik yang diangkat tidak berhubungan dengan kehidupan siswa.
Potongan gambar selanjutnya saya buat khusus untuk diisi satu struktur saja. Yakni bagian pernyataan umum. Saya tidak mencampurkannya dengan struktur yang lain agar lebih memudahkan pemahaman siswa.
Selanjutnya, diisi dengan tahapan pertama dalam upaya menempuh kesuksesan. Visualisasikan dengan gambar akan membuat lebih menarik.
Sisanya adalah langkah-langkah lain. Intinya, satu tahapan gunakan satu potongan gambar. Keterpisahan ini menurut saya cukup efektif memvisualisikan apa yang di sebut step by step dalam benak siswa. Sehingga terpatri pemikiran bahwa teks prosedur adalah berisi langkah-langkah.
Saya menggunakan ini dipertemuan yang pertama. Jika cocok, bisa anda coba. Bisa juga anda lakukan inovasi dengan membuatnya sendiri di aplikasi canva atau di websitenya.
Mengapa Harus Sederhana dan Hemat Kuota?
Sebetulnya tidak harus. Namun lebih tepatnya adalah kondisional. Jika tempat mengajar Bapak dan Ibu guru di daerah perkotaan dengan akses internet yang memadai, lalu siswa-siswa kalangan menengah ke atas, tentu tak perlu berpikir tentang seberapa banyak kuota yang akan keluar.
Hanya saja persoalannya menjadi berbeda manakala tempat mengabdi di anda tidak memiliki kekuatan tersebut. Dimana siswanya rata-rata dari kelas menengah dengan penghasilan yang tidak terlalu besar. Jika anda memaksakan penggunaan media yang menyedot banyak kuota dan menyulitkan siswa, bisa-bisa anda dikategorikan manusia zalim. Masa iya?
Maka jika kondisinya demikian, gunakanlah alat bantu yang sekiranya tidak memberatkan pelajar yang anda ajar. Prinsip keterjangkauan mesti digunakan dan dipertimbangkan matang-matang.
Contoh Media Teks Prosedur sederhana, menarik dan Hemat Kuota ini tentu bukanlah yang ideal. Namun barangkali cocok, anda bisa gunakan dan save setiap gambarnya untuk dibagikan kepada siswa.