Teman-teman, Mimin mau tanya, dalam waktu tiga tahun belakangan ini, pernah gak sih kalian menamatkan sebuah buku? Atau misalnya baca koran gitu?
Cung yang pernah? Cung yang sering? Cung yang gak pernah?
Bukannya mau suuzhon, tapi kayanya mah kebanyakan jawabannya gak pernah.
Hal tersebut sebetulnya disatu sisi wajar sih. Kalian yang lahir di generasi sekarang ini termasuk Generasi Z. Generasi yang lahir di antara tahun 1995-2000-an dan suka nambulmicin.
Nah, generasi ini konon kurang begitu akrab dengan benda-benda fisik semisal kertas sama buku. Akan tetapi, cenderung lebih akrab dengan yang berbau digital, teknologi mutakhir, jaringan internet, kuota, aplikasi, game online, dan sebagainya.
Kalian kan lahir dan besar ketika teknologi smartphone berkembang. Dari segenggam benda berbentuk persegi panjang, kalian kuasai dunia. Melakukan koneksi dengan ketikan jari jemari, menghubungi teman dengan nomor whatsapp, bermain game dengan mengusap-usap layar, menonton entertainer dari youtube, instagram atau tiktok, pun mengerjakan tugas dengan mencari di abah google.
Hakikat Perkembangan Zaman
Dunia saat ini mengalami yang namanya digitalisasi. Semuanya terhubungan dengan jaringan dan data. Melakukan apa saja jadi mudah dan bisa serba instan.
Tahukah kalian, dulu salah seorang ulama seperti Imam Syafii perlu menempuh perjalanan melintasi berbagai negeri, ratusan hingga ribuan kilometer, untuk mendapatkan ilmu dari seorang guru. Kini, untuk mendapatkan ilmu, tak perlu lagi seperti itu. Mudah banget.
Zaman emang udah berkembang dengan cepat. Semua mudah didapat dengan internet. Namun, kamu juga tau kan, bahwa apa yang ada di internet itu gak semuanya baik? Bahkan mungkin, bisa jadi lebih banyak konten buruknya. Gak semua isinya ilmu.
Kamu bisa melakukan banyak hal juga di dunia internet, wujud digitalisasi yang paling luas aplikasinya. Tapi, apa yang kamu lakukan juga bisa baik dan bisa buruk kan?
Lihat aja konten kreator yotube, ada yang menyampaikan dakwah, ada juga yang nyebarin gibah. Ada yang nyontohin prank yang super iseng, ada juga yang ngajak pinter bareng-bareng. Macem-macem lah.
Ada yang punya kuota dipakai googling cari ilmu, ada juga yang anteng nonton film biru (bokep). Ada yang whatsappnya dipake nginfoin pengetahuan, ada juga yang nyulut emosi teman.
Macem-macem lah ya?
Nah, sebagai pelajar yang sekarang masih belasan tahun, masa depan kamu masih panjang. Jangan sampai kamu terbiasa menggunakan sarana digital berbuat seperti itu.
Pisau dipakai motong cengek terus bikin seblak, pasti enak. Tapi kalo dipakai nusuk urat nadi, kamu bisa mati.
Begitu juga internet. Kalo gak pinter-pinter memanfaatkan, kamu bisa-bisa celaka dan merugi dengan aktivitasmu.
Nah, maka dari itu, kamu mesti belajar yang namanya Literasi Digital.
Apa itu Literasi Digital?
Kata Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Literasi Digital itu adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Kalo kata sebuah buku berjudul Kerangka Literasi Digital, pengertiannya lebih singkat. Intinya, Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.
Ngerti gak? Atau masih ribet definisinya?
Kalau masih ribet, pakai definisi Mimin aja ya. Intinya gini: Literasi digital adalah kemampuan kamu memanfaatkan apa yang ada di gadget atau smartphone kamu. Apa yang kamu lakukan saat pakai google, pakai facebook, pakai instagram, tik tok, yotube, whatsapp? Semuanya harus dipastikan digunakan dengan cara yang baik.
Ngerti ya? Mudah-mudahan ngerti. Kalau masih pusing beli oskadon aja ya. Tapi jangan diminum, simpen aja dibawa bantal buat jaga-jaga.
Mengapa Harus Menggunakan Media Digital dengan Baik?
Memasuki dunia digital, seperti mengarungi samudra yang luas. Kamu bisa menemukan ikan paus, hiu, tenggiri, pari, squidword, patrick, hingga tuan crab. Hanya Sandy si tupai yang mungkin gak bakalan kalian temui.
Artinya, ada banyak hal di dalam dunia digital. Ada yang baik, dan ada juga yang buruk. Nah, sebagai manusia berakal, jangan sampai hidupmu dikendalikan gadget seperti smartphone. Namun, berbuatlah sebaliknya; menjadi pengendalinya. Manfaatkan dengan baik apa-apa yang dapat dimanfaatkan dari berbagai fitur dan spesifikasi di dalamnya. Mengapa harus demikian?
1. Bentuk rasa syukur
Kamu yang bisa menikmati fasilitas teknologi seperti smartphone, iphone, serta aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya mestinya harus bersyukur. Urusanmu menjadi banyak yang bisa dilakukan dengan mudah. Mencari dan melakukan apapun dapat dilakukan di dunia digital.
Untuk mencari hiburan, anak-anak seusiamu dulu harus bikin persiapan dulu. Misalnya mau lomba balap karung, harus ada lapang, harus nyiapin karung, harus ada jurinya, dan sebagainya. Sekarang, mau balap karung tinggal download aplikasi game balap karung di playstore.
Kemudahan yang diberikan oleh digitalisasi ini mestinya disyukuri. Bagaimana cara mensyukurinya? Yakni dengan menggunakannya sebaik mungkin.
Dalam agama Islam, bentuk syukur itu dilakukan dengan menambah ketaatan kepada Sang Pencipta. Jika bersyukur, nanti Allah Swt akan tambah kenikmatan bagi manusia. Sebaliknya, jika kita dikasih kemudahan kemudian kita gunakan kemudahan itu untuk maksiat, maka akan ada azab yang mungkin menimpa.
Nah, kamu mau kan nikmat hidupmu terus bertambah? Salah satunya, gunakanlah gadget yang kamu miliki dengan baik! Jangan pake buat maksiat!
2. Sarana untuk sukses
Jika digunakan dengan baik, berbagai hal yang ditawarkan di dunia digital saat ini juga dapat menjadi jalan suksemu. Cara mencari uang di zaman sekarang banyak macemnya. Gak melulu harus berangkat ke tempat kerja. Ada juga orang yang cari uang dengan memanfaatkan kemudahan yang diberikan teknologi zaman sekarang.
Misalnya, ada yang sukses jualan online, jadi youtuber, jadi blogger, jadi desainer grafis, videografer, dan sebagainya. Mereka yang sukses itu adalah mereka yang pandai menggunakan alat-alat teknologi digital yang ada.
Jangan sampai kamu terlambat dan ketinggalan memanfaatkan kemudahan itu. Disaat sebagian orang menambah skill-skill digital untuk menunjang masa depan mereka, kamu masih sibuk main game tak kenal waktu. Disaat orang lain belajar dengan tekun memanfaatkan smartphone-nya, kamu malah nonton bokep. Wah, jangan ya.
Kita emang gak tau nanti masa depan kita kaya gimana. Tapi, kita punya akal yang diberi kemampuan untuk merencanakan sesuatu. Menyusun rencana masa depan yang lebih baik daripada generasi-generasi sebelum kita.
Hal Baik Yang Bisa Dilakukan Di Dunia Digital
Sesungguhnya, banyak hal yang bisa dilakukan dengan smartphone, aplikasi-aplikasi, termasuk kuota yang kamu miliki. Kalau dirinci akan sangat banyak. Tapi, disini akan disampaikan beberapa hal saja.
1. Belajar
Kamu bisa gunakan untuk belajar. Selain bisa dengan melakukan browsing dengan goggle atau opera mini, kamu juga bisa mendownload aplikasi-aplikasi belajar yang ada di playstore. Memang ada yang berbayar, tapi banyak juga kok yang gratis. Seperti aplikasi rumah belajar kemendikbud, zenius, duolinggo, dan banyak lagi.
Belajar disini artinya proses menambah pengetahuan, wawasan, hingga gagasan. Internet telah membuka seluas-luasnya kesempatan bagi orang-orang pintar dan baik untuk berbagi. Kamu hanya perlu kemauan untuk menyerap berbagai hal baik dari mereka.
2. Menambah koneksi
Selain belajar, kamu juga bisa menambah koneksi pertemanan. Tentu, pertemanan disini adalah pertemanan yang memberi nilai positif ya. Nilai tambah untuk kehidupanmu. Baik pertambahan iman, ilmu, juga amal.
Kamu pasti punya sosial media kan? Nah, itu bisa dijadikan sarana untuk membangun koneksi. Follow dan berkenalanlah dengan orang-orang yang sekiranya bisa membantu menjadi pribadi yang lebih baik. Bergabung dalam komunitas-komunitas bermanfaat. Serap ilmu dan bangun relasi. Katanya, silaturahmi itu adalah salah satu jalan pembuka rezeki.
3. Berbagi informasi
Ketika kamu mendapatkan hal yang baik di internet, kamu juga bisa membagikannya dengan mudah dengan teknologi yang ada. Di whatsapp tinggal tekan forward. Di facebook, blog, website dan youtube, bisa pakai tombol share. Di twitter bisa tombol retweet. Begitu juga di berbagai platform lain. Umumnya ada kemudahan untuk membagikan.
Tentu saja, kamu tak boleh sembarang berbagi informasi. Pertama, pastikan dulu itu sumbernya benar. Kedua, pastikan juga itu sesuatu yang bermanfaat.
4. Membuat portofolio skill
Dimasa depan, untuk mendapatkan pekerjaan mungkin yang dijadikan pertimbangan utama pemberi kerja bukan lagi selembar ijazah. Akan tetapi, bukti seberapa jauh skill-mu. Nah, dunia digital telah memfasilitasimu untuk membangun rekam jejak skill-mu. Portofolio adalah kumpulan hasil kerjamu yang disusun untuk memudahkan orang melihat kinerjamu.
Kamu yang jago ngebengkel, ceramah, cuap-cuap berfaedah, bisa bikin chanel youtube sebagai bentuk unjuk gigimu. Kamu yang jago desain, bisa bikin akun instagram yang berisi kumpulan karya desainmu. Kamu yang seneng nulis, bisa bikin blog yang berisi tulisan-tulisanmu. Begitu juga kamu yang berminat dalam dunia fotografi, videografi, dan sebagainya.
Sekarang, trennya berubah ke arah sana. Banyak lowongan pekerjaan yang sangat mempertimbangkan portofolio. Nah, kamu bisa manfaatkan kemudahan di dunia digital untuk menyusun portofolio yang menunjukan skill mu tingkat dewa!
5. Bisa mengajak kebaikan
Ada beda antara dakwah sama mengajar. Kalau mengajar suatu disiplin ilmu tertentu, kamu harus menguasai dulu ilmu tersebut. Kalau dakwah, intinya sebetulnya mengajak. Mengajak orang berbuat baik. Melakukan hal ini gak mesti nunggu ilmu segunung.
Ngajak solat, ngajak rajin menuntut ilmu, ngajak puasa, itu bisa kamu lakukan dengan mudah. Nah, di dunia digital ini kamu juga bisa memanfaatkannya untuk itu. Bahkan, dengan cara-cara yang lebih unik dan mudah diterima masyarakat ketimbang di dunia nyata. Dengen poster, meme, caption menggugah, video singkat, dan sebagainya.
Kamu tergolong manusia dengan literasi digital yang baik manakala kamu memanfaatkan dunia digital ini dengan baik.
6. Mencari uang
Banyak orang yang sudah mulai mencari uang dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di dunia digital sejak masih sekolah. Mereka tak menunggu lulus karena berbagai tunutan. Mulai ingin bantu keuangan keluarga, ingin mandiri sejak dini, dan sebaiknya. Tentu saja itu hal yang sangat baik selama tidak mengganggu sekolahmu.
Salah satu poin plus mencari uang di dunia digital adalah fleksibilitas waktu. Kamu bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Buka toko beneran harus kamu tungguin langsung ditempat. Beda dengan buka toko online, kamu lagi belajar juga tokonya bisa kamu buka. Nah, ini adalah hal positif lain yang bisa kamu lakukan.
Intinya, kamu tergolong manusia dengan literasi digital yang baik manakala kamu memanfaatkan dunia digital ini dengan baik.
Hal Yang Harus Kamu Hindari Di Dunia Digital
Meskipun banyak sisi positif yang bisa dilakukan, ada juga potensi bahwa dunia digital akan membahayakan masa depanmu. Ini juga harus diketahui agar kamu tak termasuk didalamnya. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Menjauhkanmu dari keluarga
Jangan sampai keasikanmu dengan gadget-mu menjauhkanmu dari keluarga. Kamu jadi jarang bertegur sapa dengan orangtua, bahkan merasa jauh dengannya. Konon, gadget itu bisa mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat.
Banyak kasus yang disuruh orangtuanya beli cabe menolak gara-gara sibuk main game. Disuruh beli cengek lagi nonton youtube. Padahal, menaati orangtua selama dalam urusan yang bukan keburukan itu wajib lho. Itu juga bentuk penghormatanmu pada orangtua.
Jadi, tolong di atur yang aktivitas digitalmu jangan sampai meretakkan hati orangtua!
2. Membuatmu kecanduan hal buruk
Banyak memang ‘kesenangan’ yang bisa didapatkan dari berbagai hal yang ada di internet. Mulai dari game, komik, hingga hal-hal berbau pornografi dan pornoaksi. Nah, ‘kesenangan’ itu jika tak dikelola akan berubah menjadi ‘kecanduan’. Kalau sudah seperti itu, kamu akan sulit berhenti dan mengelolanya.
Kalau kecanduan belajar sih mungkin bisa bagus ya, tapi kalo kecanduan nonton film porno gimana? Wah, bahaya itu. Bisa-bisa kamu kehilangan waktu terlalu banyak untuk melakukan hal lain yang leih produktif dan bermanfaat.. Maka berhati-hatilah yang mencari hiburan. Selain pilih-pilih yang bermanfaat, juga pastikan juga jangan kelamaan sehingga bikin kecanduan.
3. Menjadi penyebar hoax
Informasi yang tersebar di internet, seringkali ada yang disebar dengan oleh orang tak bertanggungjawab. Umumnya, yang tak jelas sumbernya. Jika tak jelas sumbernya, biasanya itu hoax atau berita bohong.
Jangan sampai kamu yang senang berbagi malah salah dalam membagikan informasi. Artinya, infonya malah hoax. Maka dari itu, sebelum berbagi, pastikan dulu kebenaran informasinya. Sumber dan penulisnya harus jelas. Bahasa Islamnya, itu namanya tabayyun.
Penyebar hoax berantai itu gak keren. Dalam kadar tertentu, efeknya bisa sama buruknya dengan pembunuh berantai. Ngeri!
4. Ditipu dan menipu
Penipuan didunia digital itu marak lho ya. Kegiatan menipu adalah kegiatan mengelabui orang lain untuk menambah keuntungan pribadi, sehingga orang lain itu merasa dibohongi dan dirugikan.
Adanya kemungkinan membuat identitas palsu di berbagai aplikasi terutama sosial media, membuat sebagian orang berpikir memanfaatkan celah tersebut untuk menipu. Gambar yang menipu, status menipu, jualan menipu, dan sebagainya.
Apakah kamu pernah merasa ditipu? Jika iya, jangan sampai malah balas dendam menjadi seorang penipu yang menipu. Ketahuilah itu tindakan merugikan dan menzalimi orang lain. Namun, dengan literasi digital yang baik kamu tentunya tak akan mudah ditipu karena akan senantiasa mengecek terlebih dahulu berbagai hal yang kamu temui didunia digital.
Wujud Literasi Digital Di Sekolah
Sebagai pelajar, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan supaya kamu dapat dikategorikan sebagai pelajar yang memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Antara lain:
1. Cerdas berkomunikasi
Zaman sekarang, komunikasi dilakukan dengan jaringan internet. Biasanya sih lewat whatsapp. Nah, ketika berkomunikasi, meskipun kamu tak bertemu langsung, kamu juga harus tetap menunjukan adab.
Misalnya, ketika berkomunikasi dengan guru, tentu jangan disamakan dengan teman. Kamu mesti memerhatikan waktu kapan mengirim WA ke guru. Begitu juga dengan pilihan kata yang digunakan. Jangan sembarangan. Sebaiknya ucapkanlah salam terlebih dahulu.
Begitu juga dengan teman. Jangan sampai terbiasa saling mem-bully dan menyulut permusuhan antar teman sekolah di grup seperti grup WA. Teman sekolahmu akan bertemu denganmu tiap hari dalam waktu bertahun-tahun. Betapa berat pastinya jika kamu punya musuh sesama teman sekolah.
2. Cerdas berbagi informasi
Di sekolah, seringkali kamu juga dititipi informasi oleh guru untuk teman-teman sekelasmu ya? Nah, ketika diberi amanah semacam ini, maka lakukan dengan baik. Sampaikan infonya dengan baik dan utuh meski lewat whatsapp misalnya.
Jangan sampai infonya sepotong-sepotong sehingga teman-temanmu mengalami miskomunikasi. Salah-salah, nanti temanmu jadi malah berburuk sangka kepada guru. Kamu saja aja mengadu domba kalo gitu.
Begitu juga ketika kamu membagikan info yang kamu pikir menarik. Pastikan dulu kebenarannya. Jangan asal bagikan. Siapa tau itu infonya bohong dan menyesatkan. Bahaya tuh!
3. Cerdas download aplikasi
Sebagai pelajar, kebanyakan kualitas smartphone-mu pas-pasan kan? Terlalu banyak aplikasi bikin gadget-mu berat dan sering macet. Efeknya, kamu gak bisa memanfaatkan fiturnya dengan baik.
Nah, untuk itu, kamu perlu pilih-pilih sebelum mengunduh aplikasi. Kalau gadget-mu cuma kuat memasang tiga aplikasi, maka pilihlah tiga aplikasi yang mendukung masa depanmu sebagai pelajar. Jangan sampai penuh semua sama hiburan, sementara untuk mendukung pelajaran gak kebagian. Wah, bahaya kalau gitu.
4. Cerdas bersosial media
Ketika kamu bersosial media, kamu terhubung dengan banyak orang. Baik itu teman sekolahmu maupun mereka yang diluar sekolahmu. Namun, bagaimanapun juga kamu membawa nama baik sekolah dimanapun.
Maka dari itu, kamu mesti memerhatikan juga bagaimana prilakumu di sosial media. Jangan sampai kelakukan burukmu jadi citra yang buruk buat sekolah. Kamu yang suka mabok minuman keras lalu aplod di facebook sendiri, terus orang lain ada yang berkesimpulan bahwa anak-anak di sekolah ditempatmu sekolah itu isinya tukang mabok doang. Wah, bahaya itu.
Selain pribadimu dan nama baik orangtuamu yang rusak, sekolah juga bisa kena imbasnya.
Kesimpulan
Intinya, Literasi digital adalah kemampuan dan caramu dalam memanfaatkan berbagai hal yang ada di dunia digital. Kamu dapat dikatakan seorang manusia yang memiliki literasi digital jika kamu bisa mengelola perangkat digitalmu dengan baik. Sehingga lebih banyak kebaikan yang kamu dapatkan ketimbang keburukannya.
Sebaliknya, kalo kamu menggunakannya dengan berbagai hal yang buruk, artinya kemampuan literasi digitalmu rendah. Perlu dibiasakan dan ditingkatkan.