Dunia mengalami perubahan saat ini. Aktivitas manusia di berbagai lini kehidupan dilakukan dengan cara yang berbeda untuk menyesuaikan dengan kondisi zaman. Termasuk, kegiatan belajarmu yang dulu dilakukan dengan bertemu langsung guru di sekolah, kini kamu harus melaksanakan belajar dari rumah.
Salah satu perbedaan yang mencolok antara sekolah jarak dekat dan sekolah jarak jauh bukanlah persoalan ongkos seperti jika kamu naik bis atau kereta api. (Memang sih, ada bis damri yang terkenal ongkosnya jauh dekat itu sama. Itu yang semacam itu jarang.)
Perbedaan yang ingin dibahad disini adalah dari sisi persiapannya. Apa yang kamu siapkan ketika belajar di sekolah dengan persiapan belajar di rumah jelas berbeda. Intinya, ada yang hilang, ada yang datang. Ada yang dulu mesti disiapkan dan sekarang tak lagi perlu, namun ada juga yang dulu bukan sesuatu yang penting untuk dipersiapkan namun justru sekarang menjadi kemestian.
Apa saja itu?
1. Handphone atau Smartphone
Zaman sebelum ada pandemi covid-19, banyak kisah tentang bagaimana alat ini dilarang untuk digunakan di kelas. Bukan hanya di kelas, bahkan dibawa ke sekolah juga tidak diperbolehkan. Alasannya, mengganggu!
Konon, benda ini berbahaya. Banyak hal bukan-bukan yang dianggap bisa dilakukan siswa dan mengganggu pembelajaran.
Sehingga, siswa yang mestinya rajin baca buku malah baca manga. Bukannya nyimak guru malah nyimak video yang gak senonoh. Bukannya dengerin materi malah dengerin musik. Bukannya diskusi kelompok malah push rank.
Namun, nyatanya alat yang dianggap musuh itu kini mau tak mau posisinya setara dengan buku, atau bahkan lebih tinggi dari buku. Ia menjadi salah satu alat utama yang mesti disiapkan ketika belajar dari rumah.
2. Kuota
Kamu yang biasanya mengandalkan pembelian kuota yang mayoritas isinya hanya bisa digunakan malam-malam, sekarang harus sedikit menyesuaikan keadaan. Kamu juga mesti memiliki kesiapan yang memadai soal kuota pada pagi hingga sore hari, yakni saat kegiatan sekolah berjalan.
Dengan adanya belajar dari rumah ini, kamu juga tentunya tak bisa melulu mengandalkan hotspot dari temanmu. Orang yang fakir kuota tentunya harus memaksakan diri untuk meninggalkan kebiasaannya. Kecuali temanmu berbaik hati dengan sengaja datang ke rumahmu untuk sedekah kuota.
Sebagian sekolah sebetulnya sudah menerapkan kebijakan pembagian kuota gratis untuk siswanya, namun sebagiannya masih belum. Jika kamu termasuk yang belum, kamu tentu tak boleh kehilangan akal. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan.
Misalnya minta uang ke orangtua, minta hotspot ke tetangga, nyari kerja tambahan, atau kamu nyisihin uang dengan cara puasa senin kamis atau puasa daud. Mantap tuh!
3. Baterai full
Selain itu, kamu juga harus menyiapkan baterai. Makanya, perlu di charge dulu sebelum belajarnya dimulai. Jangan sampai karena lupa di charge, pas waktu belajar colokannya penuh dipakai mama kamu nyetrika. Bukan hanya itu, ini juga langkah jaga-jaga jika sewaktu-waktu tiba-tiba mati lampu atau ada hal lain yang tak terduga.
Jika sekolahmu dimulai pukul 8, maka sebaiknya charge dilakukan sejak pukul 5 pagi selesai kamu solat subuh. Supaya gak gabut nunggu baterai penuh, kamu bisa melakukan banyak hal antara pukul 5 hingga pukul 8. Mulai dari ngaji, wirid, bantuan mamamu beres-beres, mandi, hingga makan.
Dijamin deh, tak terasa tiba-tiba bateraimu sudah penuh. Kamu siap deh belajar secara maksimal tanpa peringatan daya baterai lemah 10%.
4. Headset
Headset ini kepentingannya bisa dua hal. Pertama, jika kamu sedang melakukan pembelajaran lewat video. Kedua, jika kamu sedang mengerjakan tugas.
Untuk yang pertama, keberadaannya sangat penting supaya orang dirumahmu gak terganggu. Jangan sampai adik kamu yang sedang khusyuk nonton film maha dahsyat bombastis semisal iklan ruang guru, jadi malah terganggu. Begitu juga dengan mamamu yang sedang nonton film azab indosiar yang memberikan hikmah luar biasa sehat sentausa jadi terganggu juga.
Untuk yang kedua, headset itu penting untuk menutup telingamu supaya terhindar dari kebisingan yang merusak konsentrasi. Ingat, sekadar dipakai ya, bukan digunakan untuk mendengarkan musik.
Jika kamu tak punya headset kamu bisa pakai kapas di uwel-uwel atau hal-hal lain yang kamu pandang efektif dan efisien untuk mengondisikan telingamu dari kebisingan.
5. Buku untuk mencatat
Meskipun kamu belajar secara online, namun peran catatan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Ilmu yang kamu dapatkan, dampaknya akan berbeda jika kamu mencatatnya. Orang bijak berkata, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”
Ketika ilmu itu ditulis dengan tanganmu sendiri, maka akan menghindari potensi untuk mudah dilupakan. Kalaupun tetap bisa dilupakan, tapi tetap ilmu yang tidak dicatat sama sekali akan lebih mudah dilupakan. Jika kamu tak percaya, silakan saja praktekan.
6. Aplikasi yang mendukung
Ditengah keterbatasan memori yang kamu miliki, sudah seyogyanya kamu menyediakan ruang kosong untuk aplikasi-aplikasi yang dapat menunjang kegiatan belajarmu. Apa saja itu?
Pertama, tentu saja aplikasi yang direkomendasikan gurumu. Setiap sekolah mungkin menganjurkan aplikasi yang berbeda-beda. Nah, kamu menyesuaikan saja. Apakah dengan google classroom, zoom,atau apa?
Kedua, aplikasi pengingat atau alarm. Ini untuk menggantikan fungsi bel yang mungkin tak kamu temukan ketika belajar jarak jauh. Sebagai alternatifnya, kamu bisa gunakan alarm di jam masuk sekolah misalnya.
7. Kesiapan mental untuk menjaga sikap
Mental juga jangan lupa untuk disiapkan. Sikap batinmu untuk tetap menghormati gurumu meski guru itu jaraknya jauh, adalah hal yang sebetulnya tidak mudah untuk disiapkan.
Misalnya, ketika guru bertanya di kelas onlinemu (misalnya di whatsapp), maka kamu harus tetap menjawabnya dan jangan abaikan ia. Begitu juga saat menyampaikan salam. Oiya, Kamu juga tidak baik jika ketika belajar malah sambil rebahan.
Meskipun jarak-jauh, hal-hal seperti itu harus juga diperhatikan. Nah, untuk membuatmu bisa melakukan hal tersebut, kamu perlu kesiapan mental yang memadai.
Nah, demikianlah 7 Hal Yang Harus Disiapkan Saat belajar Dari Rumah. Semoga dengan persiapan ini kamu bisa lebih efektif dalam melakukan proses belajar.